Tampilkan postingan dengan label Financial. Tampilkan semua postingan

Penting! Begini Cara Menghitung Dana Darurat Ideal Sesuai Kebutuhan

 

Dana darurat 

Pernahkah kamu mengalami situasi ketika motor yang biasa menemani mu berangkat bekerja rusak di tanggal tua? Atau anak mu tiba-tiba sakit dan harus dirawat dengan biaya yang nggak semuanya bisa dicover BPJS?


Situasi nggak terduga yang nggak terhindarkan ini membuat kamu pusing memikirkan bagaimana bisa membayar semuanya. Mau ngutang ke teman? Keluarga? Atau pinjam ke pinjol? Hm, bukannya menyelesaikan masalah, bisa jadi akan menambah masalah baru.

Pentingnya Punya Dana Darurat

Dana darurat merupakan dana yang dianggarkan dalam pengelolaan keuangan untuk menghadapi situasi darurat dan nggak disangka-sangka. Situasi di atas bisa saja terjadi kepada siapa pun, baik yang single atau sudah menikah. Oleh sebab itu dana darurat penting untuk disiapkan oleh siapa saja jika sudah berpenghasilan.

Cara Menghitung Dana Darurat Ideal

Jika ditanya berapa dana darurat ideal, jawabannya tentu nggak akan sama pada setiap orang atau keluarga. Perbedaan kebutuhan, pendapatan, hingga tujuan keuangan memengaruhi besaran persentase dana darurat yang dibutuhkan oleh setiap individu atau masing-masing keluarga. Untuk itu kamu perlu memahami bagaimana cara menghitung dana darurat agar ideal dan sesuai kebutuhan. 


Berikut cara menghitung dana darurat yang bisa dipraktekkan:

  1. Kumpulkan Informasi Pengeluaran Bulanan

Catat semua pengeluaran selama satu bulan penuh, mulai dari kebutuhan wajib seperti tagihan bulanan, sembako, biaya transportasi hingga pengeluaran yang kadang nggak berasa kayak jajan kopi dan beli kado nikahan teman. Untuk mempermudah tahap ini, kamu bisa coba aplikasi pencatat pengeluaran di smartphone mu.

  1. Hitung Semua Pengeluaran Bulanan

Semua pengeluaran yang sudah tercatat diakumulasikan sehingga muncul nominal yang menjadi acuan kamu untuk menetapkan target awal dana darurat yang perlu kamu penuhi selama satu bulan.



  1. Tentukan Target Dana Darurat Sesuai dengan Jumlah Bulan yang Dibutuhkan 

Total pengeluaran per bulan kamu dikalikan lagi dengan berapa jumlah bulan yang dibutuhkan untuk menutupi situasi darurat tersebut. Panduan umumnya ialah sebagai berikut:

  • Single, minimal 3 kali jumlah pengeluaran per bulan.

  • Berkeluarga dengan dua anak, disarankan punya dana darurat minimal 6-9 kali jumlah pengeluaran per bulan.

  • Berkeluarga dengan tiga anak atau lebih, wajib memiliki dana darurat minimal 9-12 kali jumlah pengeluaran per bulan.

Panduan penghitungan di atas hanya sebagai gambaran umum yang bisa dicoba. Namun kembali lagi, besaran ideal dana darurat harus menyesuaikan kebutuhan, situasi dan kondisi kamu sendiri. Pastikan untuk menghitung dana darurat dengan mindful.

Langkah Strategis Mengumpulkan Dana Darurat


Menyadari betapa pentingnya dana darurat sebagai pondasi dasar dalam mengelola keuangan pribadi. Segera ambil langkah mu untuk menyiapkan dana darurat dengan melakukan beberapa hal dibawah ini:

  1. Selalu Sisihkan Pendapatan Untuk Mengisi Dana Darurat 

Nominal yang cukup besar biasanya bikin kamu pesimis saat sedang berusaha mengumpulkan dana darurat. Namun, jangan overthinking dulu… kamu bisa kok mengumpulkannya secara berkala. Sisihkan saja sedikit setiap bulan sampai dana darurat yang ideal terkumpul! Ini solusi yang lebih baik daripada nggak berusaha mengumpulkan dana darurat sama sekali.

  1. Simpan Dana Darurat di Beberapa Tempat

Dana darurat yang sudah terkumpul sebaiknya jangan disimpan di satu tempat. Contohnya dana darurat sebesar 12 juta kamu simpan cash di rumah atau di bank. Hm, risiko bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

Sebaiknya dana darurat tersebut bisa kamu simpan di beberapa tempat untuk mengantisipasi risiko yang bisa saja terjadi, seperti di bank atau reksadana. Zaman sekarang cukup mudah membeli reksadana melalui aplikasi penyedia jasa layanan keuangan. Pastikan pilih yang aman dan terpercaya.

  1. Komitmen dan Konsisten adalah Kunci

Kunci keberhasilan dalam mengumpulkan dana darurat adalah komitmen dan konsistensi. Contohnya ketika kamu nggak bisa menyetorkan dana darurat sesuai dengan budget yang sudah kamu tetapkan. Nggak apa kalau nggak sesuai nominal biasanya, asal kamu tetap menyetorkan ke pos dana darurat.

Ini menjadi bentuk komitmen kamu yang sungguh-sungguh dalam mengumpulkan dana darurat. Ingat, dana darurat salah satu pondasi keuangan yang sudah seharusnya kita miliki.

Demikian seputar dana darurat, mulai dari alasan pentingnya memiliki dana darurat, cara menghitung dana darurat dan langkah strategis yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan dana darurat yang bisa kamu terapkan. Jadi, tunggu apalagi? Ayo kumpulkan dana darurat mu sekarang!

Apa Itu zakat, Infaq dan Sedekah?




Kita sudah mulai memasuki 2 minggu terakhir dibulan Ramadhan. Nggak berasa banget ya.

Semakin mendekati hari-hari terakhir Ramadhan tentu harus semakin giat lagi kita dalam mengumpulkan pahala. Mana tau nanti bisa meraih rahmat Allah SWT di bulan yang suci ini.

Hm, biasanya menjelang akhir Ramadhan ada yang namanya kewajiban membayar zakat kan? zakat fitrah namanya. Pasti semuanya tau dong ya.

Terus ada juga nih, fenomena menjelang akhir Ramadhan orang bagi-bagi amplop. Uang THR katanya. Dulu, waktu kecil aku sering sih dapat ginian dari kakek, paman, atau tante. Bahkan selama satu bulan Ramadhan aja aku bisa mengumpulkan sampai 400 ribu rupiah. Alhamdulillah.

Itu namanya zakat juga nggak ya?

Lalu ada yang namanya infaq, ada yang tau artinya?

Apakah sama dengan sedekah? Hmmmm...

Kita bahas dari zakat dulu yuk!

Zakat adalah kewajiban terkait dengan harta yang harus dikeluarkan dengan jumlah tertentu, dimasa tertentu, dengan batas waktu tertentu. Jadi zakat itu hukumnya wajib dan dengan zakat pula kita bisa membersihkan harta kita. Contohnya, seperti zakat fitrah yang biasa diberikan setiap akhir bulan Ramadhan hingga menjelang lebaran.

Perintah zakat ini tertera pada surah At Taubah ayat 103 sebagai berikut,


خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ
وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ


Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Iya.

Karena disetiap harta yang kita punya ada rezeki dari Allah SWT untuk orang lain yang harus diberikan melalui kita. Siapa saja yang berhak menerimanya? Simak surah At Taubah ayat 60 ini.



إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلْفُقَرَآءِ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْعَٰمِلِينَ عَلَيْهَا وَٱلْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَٱلْغَٰرِمِينَ وَفِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ


Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Nah, sudah tau kan apa itu zakat dan siapa saja yang berhak menerimanya.

Bagaimanakah dengan infaq? Apa artinya juga sama dengan zakat?

Jawabannya berbeda.

Infaq itu berkaitan dengan materi, tapi tidak ada batas waktu dan masa tertentu dalam pemberiannya. Hukumnya juga bisa wajib dan bisa sunnah loh. Contohnya?

Infaq wajib contohnya seperti suami yang menafkahi istri dan anak-anaknya. Sedangkan infaq yang sunnah adalah ketika anak memberi nafkah kepada orang tuanya. Hal ini pula yang menjadi pembeda antara zakat dan infaq. Jika infaq kita bisa memberikan materi tersebut kepada orang yang kita nafkahi atau tanggungan, sedangkan zakat tidak.


الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Beda zakat dan infaq udah dibahas, sekarang kita mau bahas tentang sedekah.

Sedekah itu artinya luas ya, termasuk mencakup dengan dua hal diatas. Zakat dan Infaq.

Dalam prakteknya pun, sedekah tidak harus dengan materi atau dengan harta. Sedekah bisa dengan jasa, pikiran dan tenaga. Juga dengan senyum. Senyum adalah sedekah yang paling mudah dilakukan bukan? So, jangan ragu untuk selalu tersenyum :)

Sekian dulu yang bisa aku sampaikan. Untuk lain halnya, mohon maaf jika ada salah kata, kolom komentar selalu tersedia untuk menerima kritik & saran dari kalian.

THR? Buat Apa Aja Ya??




Siapa yang duit THR nya udah masuk rekening?

Atau ada yang masih nunggu nunggu aja?

Atau ada yang cuma denger beritanya doang tapi gak ikut menikmati kucuran dana THR?

Untuk yang opsi kedua, aku mau ngasih tau, kita sama. Hiks.

Buat yang THR nya udah masuk, kuy lah mulai ikutan berburu promo ramadhan.

Hm, tapi kalo dipikir-pikir sayang juga sih, bonus THR yang diberikan satu tahun sekali ini dihabiskan untuk membeli hal-hal yang sebenernya kita nggak perlu banget. Malah cuma karena kita lapar mata doang jadi rela habisin duit sebegitu banyak.

Bukan kah seharusnya puasa melatih kita untuk menahan napsu dan menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat? Seperti napsu makan, minum, gibahin orang, dan segala hal yang bikin napsu dan tidak berfaedah lainnya.

Di tulisan kali ini aku cuma sedikit memberi saran atau beberapa opsi, mengenai kemana kita akan mengalokasikan dana THR ini, supaya nggak terbuang sia-sia. Tapi terserah para pengguna dana THR itu sendiri sih mau dikemanain.

Oke, langsung aja kita ke opsi yang pertama!


Opsi 1 : Masukkan ke tabungan

Yep, saran terbaik ketika kita punya uang berlebih dan kebutuhan juga lagi nggak banyak adalah ditabung. Karena aku juga pernah ada diposisi dimana, punya uang lebih dan nggak tahu harus mau diapain. Tapi aku pengen pake uang itu untuk membeli sesuatu atau melakukan sesuatu.

Kemudian aku iseng cek promo pakaian atau skincare di marketplace. Hasilnya uang aku terbuang banyak, sedangkan pakaian yang aku beli nggak terpakai. Skincarenya juga nggak cocok huhu

Terus kadang bisa juga aku menggunakan uang itu untuk membeli beberapa cemilan. Beberapa cemilan dari berbagai jenis. Banyak dong jadinya wkwk

Sedihnya gara-gara kebanyakan ngemil, aku jadi makin gendut. Waaaaa aku nggak terimaaa!!

Menabung ini emang opsi yang worth it banget buat kalian yang belum berani berinvestasi. Selain bisa dilakukan kapan aja dan dimana aja, budget yang mau ditabung juga kita yang nentukan sendiri.

Nggak bakalan ada ruginya deh!

Aku udah sering banget ‘ditolongin’ sama dana dari tabungan ini, apalagi pas ditanggal tua. Meskipun setelahnya aku harus tertatih-tatih lagi mengumpulkan dana dari nol.


Opsi 2 : Sedekah atau lunasi utang

Bersedekah itu dapat pahala.

Bulan Ramadhan pahala dilipat-gandakan.

Kalo kita bersedekah di bulan ramadhan? Auto dapat pahala dong.

Yuk guys, manfaatkan hari yang tersisa dibulan ramadhan ini dengan bersedekah. Selain dapat pahala berlipat, penelitan juga mengatakan jika berbagi itu membuat hormon bahagia kita meningkat. Auto bermanfaat banget ini mah.

Dan jangan lupa juga sama tanggungan utang kita ya.

Mumpung dapat uang lebih nih, jadi nggak teralu mengurangi kebutuhan wajib belanja bulanan kita.
Bukankah sebaik-baik orang adalah yang melunasi utangnya ketika ia sudah mampu membayar.


Opsi 3 : Upgrade skill

Daripada duit THR nya terbuang sia-sia, mending digunain untuk upgrade skill.

Jaman udah berubah sob, kita nggak bisa lagi menyamakannya dengan pola pikir jaman dulu. Kita dituntut kreatif , inovatif dan harus mampu menaklukan tantangan jaman. Itulah kenapa penting untuk kita upgrade skill.

Skill yang mau diupgrade macam-macam, contohnya kaya berwirausaha, digital marketing, public speaking, coding, ikut pelatihan menulis, pokoknya banyak deh. Sesuaikan aja dengan minat kalian. Mana tau suatu saat nanti skill tersebutlah yang mengantarkan kalian pada rezeki yang lebih baik lagi.

Segitu aja dulu referensi yang bisa aku berikan tentang mau dialokasikan kemana uang THR kita. Mau kemanapun uang itu digunakan, semoga bisa memberi manfaat kepada kita atau orang lain ya. Jangan jadi suatu pemborosan atau hal yang sia-sia.