Tampilkan postingan dengan label Experience. Tampilkan semua postingan

Berbagi Takjil, Berkah Untuk Semua

 


Aku belum pernah sama sekali ikut kegiatan sosial saat ramadan. Tapi sebagai orang yang merasakan dampak dari kegiatan sosial tersebut, jujur aku senang sekali. Ceritanya begini.


Ramadhan, 2022.

Sepulang bekerja pukul 5 sore, rasanya capek dan lemas. Kerjaan di kantor hari ini banyak yang menguras otak, meskipun fisik nggak terlalu bekerja tapi pikiran ku nggak berhenti berpikir.


Ini ramadhan pertama ku sebagai seorang istri. Tentu sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yang mana dulu aku cuma setor uang ke mama dan semua kebutuhan makan untuk berbuka dan sahur tersedia. Beda sekali ketika sudah menikah, kali ini aku yang dikasih setoran dan aku yang mikir “nanti mau makan menu apalagi ya? Beli es nggak ya? Beli takjil nggak ya? Eh tapi uangnya cukup nggak ya kalau beli itu semua?”


Sepanjang jalan aku terus bergumam, memutuskan pilihan mana yang mau dipilih. Mumpung masih diluar nih, nanti kalau sampai rumah males banget keluar lagi. Pertimbangan ku banyak banget, karena meskipun cuma hidup berdua kalau beli semua setiap hari kan rungkat juga. Wkwkwk


Ditengah kebengongan ku di lampu merah, ada semacam organisasi dari apa ya. Aku lupa. Mereka membagi-bagikan takjil dengan es melon serut dan kue didalamnya. Alhamdulillah, ucap ku refleks dalam hati.


Kegiatan sosial bagi-bagi takjil kayak gini berkah banget untuk semua. Yang berbagi dapat limpahan pahala karena bikin orang senang dikasih kudapan untuk berbuka puasa. Masya Allah.. Bulan Ramadhan memang membawa berkah untuk semua. Semoga kegiatan berbagi takjil ini bisa terus ada dan dilestarikan biar indahnya Ramadhan bisa turut dirasakan semua orang. Sekian cerita dari aku.


Kalau kalian, pernah kebagian takjil gratis juga nggak? Atau jadi orang yang membagikan? Cerita yuk, di kolom komentar!

Kue yang Sering Ditemui Saat Lebaran

 


Selain angpao, yang paling ditunggu-tunggu saat momen hari raya berlangsung adalah mencicipi hidangan dan kue lebaran. Inget banget dulu waktu bocil, nggak dibolehin ngemil kue yang sudah ditata diatas meja. Alasannya itu buat tamu dulu, eh taunya nggak ada tamu dan ujung-ujungnya aku sendiri yang habiskan wkwkwk


Ingat kenangan lebaran pas lagi bocil emang nggak ada habisnya, ada aja momen seru yang bisa diceritain. Termasuk soal kue yang sering aku temui saat lebaran berkunjung ke rumah sanak saudara. Kue apa aja itu? Simak sampai selesai.


  1. Kue Bolu

Dulu pas masih SD pengen banget makan kue bolu pas lebaran, tapi nggak tahu resepnya. Google belum hits kayak sekarang, jadi kalau mau tahu resep agak sulit. Kadang nanya sama orang yang ahli di bidang per-kue-an, mereka nggak mau ngasih tahu juga. Rahasia dapur ceunah.

Tapi aku nggak berkecil hati, meskipun google belum begitu populer tapi brand pondan sudah hadir berinovasi dengan tepung premix bolu yang praktis banget. Tinggal tambah telur sama gula aja kalau nggak salah. Panggang. Terus jadi deh. Helka kecil akhirnya bisa menikmati kue bolu saat lebaran.

Mungkin karena inovasi yang memudahkan tersebut, aku jadi sering menjumpai kue bolu ini dihidangkan saat lebaran. 


  1. Tapai Beras dan Singkong

Di Kalsel tape disebutnya tapai. Ada dua varian tapai yang sering dijumpai yaitu tapai beras dan singkong (gumbili, bahasa banjar). Duo tapai ini sering banget aku jumpai diantara toples di meja tamu. Teksturnya yang lembut dan rasa yang manis, cocok banget mengimbangi kue kering yang bertekstur kering.


  1. Apam dan Lupis

Kue ini nggak selalu ada di setiap rumah sih, tapi setiap tahunnya saat keliling berkunjung pasti adaa aja yang menyajikan kue ini. Nggak asing kan sama si putih kue apam dan si hijau lupis?


  1. Stik Bawang

Aku dulu sering banget bikin ini pas lebaran, karena bahannya yang mudah didapat. Tapi yang ribet dan lama justru pada proses pembuatannya, sebab begitu adonan sudah kalis, aku harus memipihkan adonannya dua kali sampai benar-benar tipis. Setelah tipis lalu dipotong jadi bentuk stik. Nggak perlu oven, proses pematangannya cuma perlu digoreng. Secara garis besar stik bawang paling mudah dibuat, hanya perlu effort dan waktu lebih pada proses pembentukannya.

Rasanya yang krispi dan gurih cocok jadi teman makan hidangan lebaran, seperti bakso, lontong, nasi kuning, dll. Nggak heran, stik bawang jarang absen dari toples kue lebaran. Sekarang juga sudah banyak yang jual, jadi kalau kalian punya uang lebih mending beli. Lebih praktis .


  1. Kue Kering 

Nastar dan teman-temannya tentu saja nggak pernah absen dari toples jamuan di meja tamu kalian kan?

Kayak kurang aja gitu kalau lebaran tanpa nastar and the gang. Kalau nggak ada mereka, seminimalnya pasti ada kh*ng guan dan sejenisnya yang mengisi meja tamu. Rasanya kue kering dan lebaran kayak sesuatu yang nggak terpisahkan, ya.


Nah, itu tadi kue yang paling sering aku temui pas lebaran, dari dulu sampai sekarang kayaknya masih belum berubah. Nggak pernah absen tampil di toplesnya orang-orang yang aku kunjungi saat lebaran. Sekian cerita dari aku.

Helka's Throwback 2023



Mumpung masih awal tahun, mau bikin throwback tentang momen paling membekas tahun lalu. Banyak sekali momen yang membekas di tahun 2023, terutama tentang up and down kehidupan, pencapaian, kegagalan, serta hal-hal tak terduga yang datang silih berganti. Melalui postingan ini aku ingin bercerita tentang semuanya. Selamat membaca.


Januari.

  • Membuka tahun 2023 dengan menjadi pengangguran wkwk. Memutuskan resign bulan lalu demi kewarasan saat mengandung dan menyelesaikan kuliah. Resign ini pilihan yang cukup berat apalagi aku ini sandgen, tapi mau bagaimana lagi? Kapasitas diri ku overload dalam menjalankan peran sebagai istri, anak, mahasiswa, karyawan dan sebentar lagi calon ibu. Huhu, aku belum setangguh itu untuk bertahan. Terserahlah mau dibilang cengeng atau lebay, tapi ini tentang hidup ku.

  • Mendaftar pelatihan desain grafis di BLK dan LULUS.


Februari.

  • Liburan keluar kota, staycation di hotel, menghadiri wisuda teman, belanja keperluan bumil dan bayi. Ini bulan paling menyenangkan di tahun 2023. Aku nggak tahu kapan lagi aku bisa melakukan perjalanan setelah punya bayi. Aku menikmati setiap menit perjalanannya.

  • USG di 22 minggu kehamilan and its a boy!


Maret.

  • Mulai pelatihan desain grafis di BLK Tanjung untuk mengisi waktu luang sekaligus pengen nambah skill. Sungguh bumil yang haus ilmu.

  • Ikut pelatihan dalam kondisi hamil tentu saja jadi pusat perhatian dan mengkhawatirkan, sebab diawal masuk pelatihan ada materi bintalsik dimana semua peserta melakukan pelatihan kedisiplinan dan baris-berbaris ditengah terik panas matahari. Helka si people pleaser ini nggak berani bilang tengah mengandung, jadilah turut menghadapi semuanya. Bersyukur kandungan ku nggak apa-apa.


April.

  • Cuaca panas bertepatan dengan bulan Ramadan. Kala itu usia kandungan ku memasuki bulan ke tujuh. Deg-degan semakin dekat dengan hari H menyambut kelahiran buah hati. Aku juga berpuasa dan masih meneruskan pelatihan di minggu-minggu terakhir. Alhamdulillah aku masih kuat mengahadapinya. Si bayi dalam perut sepertinya nggak ada protes. Aku juga nggak mengalami gejala kehamilan aneh lainnya.


Mei.

  • Satu bulan sebelum persalinan. Aku mencoba menyelesaikan project-project rajut supaya ketika sudah punya anak nanti bisa lebih fokus ke anak ketimbang project rajutan. Hehehe.

  • Dapat 100 dolar pertama dari job blog post di Intellifluence.


Juni.

  • Hal luar biasa di bulan Juni adalah kelahiran Hanan. Aku nggak akan pernah melupakan momen pertama kali merasakan proses kontraksi persalinan hingga lahirnya bayi menggemaskan yang kami beri nama Hanan. Cerita persalinan itu sudah ku ceritakan disini.

  • Di usia kehamilan 36 minggu aku melaksanakan seminar proposal. Aku punya target agar lulus kuliah tahun ini.


Juli.

  • Beradaptasi menjadi orang tua, sangat-sangat tidak mudah. Baby blues, kurang tidur dan drama newborn lainnya. Bulan ini aku down dan merasa menyedihkan sekali. Hari-hari ku hanya di rumah. Si anak rumahan ini ternyata stres juga berada di rumah dalam waktu yang lama. Apalagi melihat pencapaian teman sebaya yang traveling keluar kota, bekerja, sampai ada yang sibuk memulai bisnis barunya. 

  • Menggarap kembali proposal skripsi dan melakukan penelitian ditengah kondisi mental yang kacau balau. Beruntung aku punya support system yang siap membantu segalanya.

 

Agustus.

  • Aqiqah dan tasmiyah Hanan. Senang sekali sebab Hanan ini satu-satunya dari keluarga ku dan keluarga suami yang di aqiqah. Alhamdulillah ada rezekinya. Agak norak emang kalau menyebut ini sebuah pencapaian, tapi memang begitu adanya. Kami bukan dari keluarga yang berada jadi ketika kami bisa menunaikan apa yang dulu tidak kesampaian. Rasanya bangga sekali.

  • 15 Agustus 2023, helka maju sidang dan LULUS!!!


September.

  • Yudisium. Proud myself. Tapi semua ini juga berkat campur tangan Allah SWT, doa dan dukungan dari orang tua, suami, adik, keluarga dan orang-orang baik yang membantu mengisi kuesioner penelitian ku.


Oktober.

  • Drama ibu baru berlanjut. Setelah melewati fase newborn, ternyata ada imunisasi di 4 bulan pertama yang bermanfaat sekaligus meresahkan. Meresahkannya sebab si bayi demam dan tentu saja rewel. Mana si bayi mogok nyusu. Tapi nggak perlu galau sebab setelah badan si bayi enakan dia akan kembali ke mode sebelumnya. Jangan takut membawa anak imunisasi ya Moms, sebab manfaat imunisasi itu untuk jangka panjang.

  • 4 bulan setelah melahirkan, aku melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk pertama kalinya. Kunjungan bulanan ke rumah mertua yang berjarak kurang lebih satu jam, rasanya senang karena setelah melahirkan aku belum pernah berjalan sejauh ini, meskipun masih terasa agak nyut-nyutan di area perineum sebab kami menggunakan sepeda motor.

  • Wisudaaaaa.

Bagi sebagian orang momen wisuda itu biasa, tapi buat ku wisuda adalah perayaan dari perjuangan menyelesaikan kuliah. Setiap orang pasti punya ceritanya sendiri dalam perjalanan kuliahnya. 

Mau cerita sedikit, menjadi sarjana adalah salah satu impian yang pengen ku wujudkan. Tapi sadar kalau bukan dari keluarga berada, aku berikhtiar dengan cara kuliah sambil bekerja. Sempat gap year 2 tahun setelah lulus SMK. Sambil ngumpulin modal kuliah, akhirnya aku mendaftar jadi mahasiswa STIA Tabalong di tahun 2019. Perjalanan kuliah tentu nggak mudah, apalagi sambil kerja. Kadang pengen menyerah, cuma pas inget waktu, biaya dan pengorbanan untuk bisa sampai ke titik ini nggak mudah aku pun tetap melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bisa wisuda. And yeah.. I’m officially S.AB.


November.

  • Ikut kelas SEO Fundamental batch 3 dari DailySEO ID. Buat ku, ikut kelas ini merupakan investasi leher ke atas terbaik di tahun 2023 sebab ilmunya bisa dipakai untuk berbagai bidang profesi digital. Ikhtiar ku nih, supaya bisa membuka peluang kerja remote. Biar tetap berpenghasilan meskipun bareng si bayik. Hihi. Aku cerita lebih detail tentang pengalaman ku ikut kelas ini disini.


Desember.

  • Hanan sudah genap enam bulan, saatnya MPASI time. Jujur ya, selama dua minggu MPASI rasanya melelahkan. Cucian piring lebih banyak dan rasanya kayak nggak ada habisnya, belum lagi drama saat makan yang suka melepeh dan nggak habis. Huaaaa bikin stres, tapi kalau lihat wajah imut hanan mood jadi langsung membaik. Hehe, emak mood swing banget. Nanti deh aku ceritakan lebih detail cerita MPASI pertama Hanan di postingan lain. Tunggu tanggal tayangnya ya hehehe.


Kira-kira itulah momen paling membekas selama tahun 2023. Semoga tahun 2024 banyak cerita baik yang bisa diceritakan di akhir tahun nanti. Selamat tahun baru 2024, mari bekerja keras agar cerita tahun ini jadi lebih baik lagi!

Pengalaman Ikut Kelas SEO Fundamental di DailySEO ID


November lalu aku upgrade skill baru demi menyambut impian 2024 bisa bekerja dari rumah. Salah satu skill digital yang menurut ku layak untuk dikuasai adalah SEO.


Kenapa Skill SEO Layak Untuk Dipelajari?

Menurut ku, SEO merupakan skill yang banyak dicari dan bisa diterapkan untuk beragam profesi dalam digital marketing. Misalnya seperti blogger, content writer, SEO specialist, sampai pemilik bisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya dengan website.

Aku sendiri merasa perlu belajar SEO karena ingin mengembangkan blog ku agar lebih profesional.

 

Belajar SEO, Mulai Darimana?

Kalian bisa ikut webinar atau kursus gratis buat perkenalan. Kalau dirasa masih penasaran atau membutuhkan skill SEO, lebih baik mengambil kursus berbayar, karena ilmunya lebih komprehensif dan tertata. Tapi akan lebih bagus lagi kalau ada yang mentorin.


Dulu aku ingat ada kursus SEO dengan target menaikkan DA PA yang cukup populer di kalangan teman-teman blogger, biaya registrasinya gratis tapi wajib komitmen untuk menyelesaikan kursus sampai selesai. Kalau oleng, target tugas nggak tercapai atau nggak nyetor tugas, pasti dikeluarkan dari grup kelas. Menarik dan menantang, tapi sayang saat itu aku belum bisa ikut.


Sekarang pas sudah available, aku pengen serius belajar SEO. Aku sempat ikut kursus di beberapa platform. Berbayar. Namun kurang memuaskan, kursusnya cuma lihat video tapi pas praktek bingung. Nggak ada yang membimbing.


Kebingungan ku nggak terlalu lama karena di Oktober lalu, aku ketemu DailySEO ID punyanya Ilman Akbar. Nama Ilman Akbar cukup familiar, sebab aku sering ikut webinar gratis dengan beliau sebagai mentornya. Kebetulan saat itu DailySEO ID lagi buka kursus SEO fundamental batch 3. Aku tertarik. Ini kursus SEO yang ku cari-cari. Tapi pas lihat harganya. Dompet ku deg-degan.


Pertimbangan Ikut Kelas SEO Fundamental dari DailySEO

Pertama kalinya aku berniat ikut kursus dengan harga lumayan. Sempat ragu awalnya. Ini kalau aku ikut, harus beneran terjun dan menghasilkan nih. Aku emang suka ikut berbagai kursus, sampai suka nggak fokus. Rasanya kayak pengen menguasai semua skill, biar jadi orang yang serba bisa. Tapi sadar diri kalau itu nggak bisa, makanya pengen belajar SEO dulu.


Belajar SEO dengan ahlinya. Cuma di DailySEO ID.


Menurut ku beli ilmu yang sudah ‘masak’ dari mentornya langsung adalah salah satu investasi leher ke atas terbaik. Apalagi kita tahu track record beliau dalam menguasai keahlian tersebut. Insya Allah nggak akan rugi.


Ngepasnya saat itu karena aku sudah menyelesaikan pendidikan dan ada sisa tabungan. Aku pun menggunakannya untuk bergabung di kelas SEO Fundamental batch 3.


Sayangnya karena menunda-nunda buat daftar, aku malah nggak dapat diskon early bird yang potongannya bisa buat jatah pampers Hanan sebulan. Nyesel banget kemaren-kemaren nggak segera daftar. Huhuhu.


Cerita Setelah Kursus SEO Fundamental di DailySEO ID

Aku sangat merekomendasikan kelas ini buat kalian yang pengen belajar SEO. Kalian bisa menimbang sendiri kenapa kelas ini worth it with price setelah membaca cerita ku dibawah.

  • Durasi kursus selama 6 minggu dengan 6 kali pertemuan (asistensi via zoom satu minggu sekali). Nggak mengganggu rutinitas harian.

  • Materi mudah dipraktekkan dan dapat diaplikasikan pada website mana pun.  

  • Materinya mulai dari bikin website terus buat konten sampai cara agar website kita bisa menghasilkan.

  • Penyampaian materinya mudah dipahami dengan metode analogi yang dekat dengan keseharian kita. Memudahkan sekali buat pemula.

  • Flow kursusnya terstruktur, menggunakan WhatsApp Group (buat diskusi), Google Classroom (buat ngumpul tugas dan belajar materi) dan Zoom (buat asistensi/mentoring).

  • Ada tugas setiap minggu yang memaksa kita untuk menggali potensi dan keunikan dari blog yang akan kita bangun. Langkahnya mudah dipraktekkan dan ada sesi asistensi sebelum tugas dikumpulkan. Tugas tersebut bisa jadi portofolio kita juga loh.

  • Ada feedback dari asisten mentor. Ini bagian yang paling aku suka dan sejauh ini belum aku temui di kursus lain. Dari sini kita bisa tahu apa yang kurang dari tugas kita.

  • Ada sesi asistensinya sebagai bimbingan dalam menyelesaikan tugas. Di sesi asistensi juga kita bisa bebas berdiskusi terkait kesulitan selama mengerjakan tugas atau apapun isu mengenai SEO.


At least, secara keseluruhan kelasnya interaktif jadi nggak ada tuh kita cuma diem nonton materi tapi nggak paham isinya. 


Buat kalian yang pengen ikut kelas SEO Fundamental dari DailySEO ID

Pas banget lagi dibuka kelas untuk batch 4 di tanggal 17 Januari 2024 nanti. Biar nggak menyesal kayak aku karena ketinggalan diskon, kalian bisa langsung daftar pakai kode HELKADAILYSEO saat checkout, biar dapat potongan harga 1 juta rupiah dari harga normal 2,5 juta rupiah. Jangan lewatkan kesempatan ini yaaa. Sekian cerita dari alumni hehehe.


Oh iya buat yang masih ragu atau mau pikir-pikir lagi, kalian bisa kepoin disini buat tahu lebih detail terkait kelas yang akan datang.

Pengalaman Ikut Tes Talents Mapping


Pengalaman ikut tes mind mapping-, menghadapi fase quarter life crisis bikin hidup ku berguncang. Selain karena nggak pernah mikirin masa depan, aku juga nggak kenal sama diri sendiri.

Bukan tanpa alasan, aku pernah baca buku kalau salah satu kunci agar mudah melewati fase quarter life crisis adalah dengan kenal diri sendiri. Jika kita sudah mengenal diri maka akan lebih mudah dalam menentukan tujuan hidup yang mana mengarahkan kemana langkah kita selanjutnya.


Beranjak dari situ, aku mulai sering mengisi tes kepribadian gratis di google kayak MBTI dan platform pengembangan diri lain. Biar bisa mendeskripsikan diri aja, kalau ada yang cocok aku bakalan kayak "eh iya nih, ini aku banget!". Tapi kalau bukan, "nggak kok, aku nggak sampai gitu." Hayoo.. siapa nih, yang kayak gini juga? Hahahaha..


Namanya tes gratisan, nggak ada yang mendeskripsikan diri kita secara spesifik dengan benar. Hasilnya beda-beda. Aku jadi kurang puas. Lalu seolah menemukan apa yang sedang dicari, aku mengenal tes talents mapping di akun instagram Choqi Isyraqi. Tapi pas lihat harganya, hmmm lumayan ya. Aku pun pikir-pikir kembali, coba menimbang apa sepadan manfaat yang aku dapatkan dengan biaya segitu.


Bulan demi bulan berlalu, situasi saat itu seperti mendorong ku untuk 'coba ikut aja talents mappingnya, siapa tahu dapat pencerahan.'


Baiklah, ketika budget sudah mencukupi, aku tanpa pikir panjang lagi registrasi buat ikutan tes.


Sebelumnya, apa itu Talents Mapping?

Talents mapping merupakan tools yang digunakan untuk membantu orang mengenali bakat serta potensi kekuatan terbaiknya. Bentuk dari talents mapping merupakan sebuah assesment atau tes yang berisi ratusan pertanyaan yang bisa dilakukan secara online.


Dimana aku ikut tes talents mapping?

Aku cukup klik link yang ada di instagram Kang Choqi (choqi_isyraqi), lalu diarahkan ke program lain yang tersedia. Pilih yang ada assesment talents mappingnya ya. Ikuti langkah selanjutnya sesuai arahan.

Instagram Kang Choqi


Berapa biayanya?

Aku mengambil paket tes talents mapping + penjelasan hasil & konsultasi selama 60 menit dengan biaya Rp. 550.000,- (ini kemarin pakai harga promo gajian).


Setelah menentukan paket tes, registrasi dan melakukan pembayaran, lalu apa?

Aku lanjut mengisi tes assesment yang berisi ratusan pertanyaan seputar diri dan minat ku. Ya, pada akhirnya memang kembali ke diri kita sendiri, ratusan pertanyaan ini hanya sebagai bentuk refleksi diri yang terarah.


Idealnya kalau mau mengisi tes assesmentnya harus meluangkan waktu kosong tanpa distraksi dari pihak manapun agar lebih fokus. Kan sayang, udah bayar tapi ngisinya asal. Nanti hasilnya juga nggak menggambarkan secara penuh tentang gambaran diri dan potensi kita.


Selesai melakukan tes, hasilnya nggak langsung keluar kayak tes MBTI di google. Perlu waktu paling lambat 3 hari untuk melihat hasilnya.


3 hari berlalu, hasil tes keluar..

Aku bingung, ternyata cukup banyak detail penjelasan hasilnya. Beruntung aku mengambil paket tes dengan penjelasan dari praktisinya langsung. Jadi aku bisa menemukan jawaban disana.


Dan ya, langkah selanjutnya menentukan jadwal konsultasi online dengan praktisi, yang mana dalam hal ini aku berkonsultasi langsung via zoom dengan Kang Choqi. 


Tersedia waktu 60 menit untuk sesi konsultasi seputar hasil tes dan latar belakang masalah yang aku hadapi saat itu, semuanya nggak berasa. Penjelasannya mudah dipahami dan memberi insight baru untuk ku, ternyata ada banyak hal  yang belum ku ketahui tentang diri ku. Potensi diri juga. Selama ini aku terfokus pada kekurangan diri sampai lupa ada potensi yang harus dikembangkan. Saran yang diberikan pun membangun. Paket lengkap deh.


Dengan berakhirnya sesi konsultasi, berakhir pula lah seluruh rangkaian tes talents mapping ini.


Manfaat yang dirasakan..

Dari hasil yang aku rasakan, menurut ku talents mapping ini cocok untuk siapa pun yang membutuhkan arahan terkait pengenalan bakat dan potensi diri. Jadi nggak hanya buat orang dewasa yang mencari jati diri kayak aku, tapi juga buat anak sekolah yang mau melanjutkan kuliah. Atau dewasa muda yang pengen menentukan arah karir kedepannya. Masih cocok kok.


Tapi sebagus-bagusnya ikut tes atau kursus pengembangan diri, kalau saran yang diberikan nggak digunakan, juga nggak memberikan efek apa-apa pada diri sendiri. Pada akhirnya, kita sendiri lah yang memegang kendali kontrol untuk berubah dan merubah hidup kita. Seperti dikutip dari Surah Ar-Ra'd ayat 11.

"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

Hohoho sepertinya sudah cukup panjang ya cerita kali ini, demikian cerita yang bisa aku bagikan, jika kalian ada pengalaman serupa seputar assesment talents mapping atau mau tanya-tanya bisa tulis di kolom komentar yaaa.. see you.


Pengalaman Pertama Kali Pakai Menstrual Cup


Pengalaman pertama kali pakai menstrual cup, sebelum cerita panjang lebar, aku mau disclaimer dulu kalo cerita ini murni pengalaman ku sendiri dan tak berniat menyudutkan/menjelekkan pendapat atau pihak manapun yang terkait dengan postingan ini. Semuanya kembali lagi ke perspektif masing-masing.

Menstrual cup, apa itu?

Dikutip dari alodokter.com, Menstrual cup adalah produk pengganti pembalut yang berbentuk corong dan terbuat dari karet atau silikon. Berbeda dengan pads atau tampon, menstrual cup hanya berfungsi menampung darah menstruasi, bukan menyerapnya.


sumber: halodoc.com


Alasan ingin mencoba menstrual cup 

        Karena aku ingin menerapkan gaya hidup peduli lingkungani. Salah satunya dengan mengurangi sampah pembalut dan beralih ke menstrual cup. Dulu aku masih takut mencoba, karena belum pernah sama sekali memasukkan benda asing ke bagian ‘itu’. Dan begitu sudah menikah, aku tidak akan menunda lagi untuk mencoba menstrual cup.

       Review dari beberapa produk menstrual cup yang beredar di marketplace pun ku cari. Standar ku, jangan terlalu murah (aku takut kualitasnya buruk) tapi juga jangan terlalu mahal (tentu saja karena menyesuaikan isi kantong hehe). Akhirnya, pilihan ku jatuh pada menstrual cup harga 180 ribuan. Review pembelinya juga bagus.


Hari pertama

        Aku mencobanya setelah mandi dengan posisi setengah jongkok, aku melipat menstrual cup ini dengan teknik seven fold. Masuknya lumayan mudah, karena aku sendiri memasangnya dengan relax dan yakin. Benar-benar keyakinan dan relax adalah kunci, karena kalau ragu-ragu dan nggak relax malah jadi susah masuk. Dirasa udah masuk dan terbuka di dalam, aku pun memulai hari dengan riang. Hahaha apaan dah.

sumber: sehatq.com

Tapi baru istirahat makan siang, aku merasa lembab, segera aku lari ke kamar mandi. Benar saja, si ‘tamu bulanan’ bocor sedikit. Aku pun mengecek mens cup, siapa tau penuh. Kan hari pertama.

Saat mencoba mengeluarkan menscup untuk pertama kali, sangat tricky. Rasanya miss v seperti divakum kemudian ditarik keluar. Tidak nyaman sekali. Setelah berhasil keluar, ku lihat isi menscupnya tidak penuh. Bahkan sampai setengahnya pun tidak. Rupanya cara ku menempatkan mens cup tadi yang tidak tepat. Aku pun memperbaiki letaknya kembali dan melanjutkan aktivitas.

Setelah drama menscup bocor. Aku tidak merasakan apa-apa lagi, selain merasa kurang nyaman dengan tangkai ujung bawah menscup yang berfungsi untuk menarik menscup keluar ini. Rasanya seperti ada yang mengganjal. Aku pun inisiatif untuk memotongnya. Oh iya, aku juga mencari cara yang tepat untuk mengeluarkan mens cup supaya tidak sakit. Hari pertama pun berlalu dengan banyak pengetahuan.


Hari kedua

       Udah mulai terbiasa, meskipun sedikit tricky dengan proses melepaskan dan memasukkan si menscup. Selain itu, masih merasa kurang nyaman juga dengan ujung menscup :(


sumber: lifestyle.kompas.com


Hari ketiga

        Yeay, aku sudah terbiasa dengan mens cup, menurut ku ini praktis. Hanya saja, saat duduk aku masih kurang nyaman dengan ujung tangkainya, padahal sudah ku potong. Rasanya seperti ujung tangkai itu masih menonjol keluar, padahal pas di cek tidak ada. Aku sampai bolak-balik kamar mandi untuk memastikan lagi posisinya.


Hari keempat

        Selama masa menstruasi dengan light flow, aku full siang-malam pakai mens cup dan dilepas hanya saat mandi. Tapi sore itu, ketika aku melepas mens cup. Rasanya plong sekali. Sebelumnya aku merasa seperti panas dan gatal di pintu masuk miss v.

      Jujur, beberaoa hari ini aku terganggu dengan ujung menscup. Padahal ujungnya sudah ku potong sedemikian rupa. Jika ku potong lagi, akan makin susah untuk ku mengeluarkan si menscup.


Aku ingin kembali

        4 hari penuh bersama mens cup memberi ku pengalaman baru. Di satu sisi, aku merasa nyaman karena praktis dan nggak merasa lembab lagi tapi di sisi lain jika terus ku pakai, aku malah merasakan reaksi seperti alergi. Dilema.

     Tapi aku nggak berani mengambil resiko. Dengan sangat terpaksa, mulai hari ini aku kembali beralih ke pembalut. Setidaknya meskipun lembab, aku tidak merasakan sensasi gatal dan panas seperti ini huhuhu. *efek jera ceritanya*


Pada akhirnya…

        Dari semua yang telah ku alami, sesuatu yang cocok bagi orang lain belum tentu cocok untuk diri sendiri. Tapi nggak apa-apa karena aku sudah mencoba.

     Buat kalian yang masih parno pakai menstrual cup karena membaca cerita ini, jangan diambil patokan tok juga ya. Reaksi tubuh setiap orang dalam merespon sesuatu pasti berbeda dan cocok-cocokan.

    Cerita ku ini hanya sebagai referensi, kalau ada loh ternyata orang yang nggak cocok pakai menscup. Di media lain, saat aku mencari referensi juga, banyak sekali orang yang cocok pakai menscup. Malah mereka jadi lebih baik dan terbantu dengan menscup. So, bijaklah dalam mengambil sikap gaes.