Tampilkan postingan dengan label BPN Ramadan 2024. Tampilkan semua postingan

Ini Tanda Kulit Dehidrasi dan Cara Mengatasinya

 


Menyusui saat puasa jadi tantangan tersendiri bagi ku karena harus mencukupi kebutuhan cairan agar nggak dehidrasi, sedangkan malam setelah isya mata ku sudah 5 watt. Perut juga rasanya penuh sekali. Dengan waktu makan yang terbatas, aku harus bisa mengatur asupan yang masuk agar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh.


Dampak Dehidrasi Pada Kulit

Aku khawatir dehidrasi. Sebab dampak dehidrasi nggak hanya berpengaruh pada jumlah ASI, tapi juga pada kulit. Dilansir dari alodokter.com, ketika tubuh dehidrasi, organ tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, termasuk kulit. Pasalnya hampir 64% struktur kulit terdiri dari air. Air memegang peranan penting dalam menjaga elastisitas lapisan terluar kulit (epidermis) sekaligus mencegah kulit menjadi kering. 


Perbedaan Kulit Kering dan Kulit Dehidrasi

Kulit yang dehidrasi bisa terjadi pada siapa saja dengan jenis kulit apapun, berbeda dengan kulit kering yang merupakan kondisi kulit kekurangan minyak (sebum).


Tanda Kulit Dehidrasi

Kulit yang mengalami dehidrasi memiliki ciri sebagai berikut:

  1. Kulit terasa kering dan gatal

Aku merasakannya baru-baru ini. Awalnya ku kira biang keringat, tapi nggak ada bintik merah khas biang keringat. Permukaan kulit ku memang kering dan rasanya gatal sekali. Ternyata setelah ditelusuri, benar saja, kulit ku dehidrasi huhuhu.

Penyebabnya penurunan kelembaban kulit akibat dehidrasi membuat kulit menjadi kering. Kondisi ini membuat bakteri lebih mudah masuk ke kulit, sehingga menyebabkan gatal.

  1. Kulit tampak kusam

Kekurangan asupan cairan membuat kulit tampak kusam. Selain itu, dehidrasi akibat kekurangan minum air dapat menimbulkan gejala penuaan dini berupa kerutan di wajah.

  1. Kulit kurang elastis

Lapisan terluar kulit yang tidak mengandung cukup air bisa menyebabkan penurunan elastisitas kulit. Kondisi ini membuat kulit terasa kasar.


Tak hanya keluhan diatas, kulit yang dehidrasi bisa menyebabkan beberapa gejala lain seperti pusing, tubuh lemas, mulut kering, mata cekung dan mata panda.


Cara Mengatasi Dehidrasi Kulit

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kulit yang dehidrasi, antara lain:

  1. Penuhi kebutuhan cairan dengan minum air minimal 8 gelas sehari

  2. Kurangi minuman beralkohol dan kafein

  3. Mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang

  4. Menggunakan humidifier di ruangan ber-AC untuk menjaga kelembaban udara

  5. Gunakan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah kulit kering. Seperti Moisturizer Cream dari Theraskin yang sudah 100% aman, halal dan terdaftar di BPOM. Harganya juga ramah di kantong, kamu bisa cek disini.


Setelah mengenali tanda-tanda kulit yang dehidrasi dan mengetahui bagaimana cara mengatasinya, semoga kita bisa lebih sadar sama hal ini ya. Karena kulit yang sehat bikin kita lebih percaya diri untuk melakukan apapun.

Tempat Wisata Religi di Tabalong


Kalimantan Selatan merupakan provinsi yang mayoritas warganya beragama Islam. Banyaknya situs bersejarah dan makam para wali (kubah) yang menjadi saksi penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan. Saat ini tempat-tempat tersebut dibuka untuk umum dan menjadi salah satu tujuan wisata religi bagi para peziarah atau pun yang hendak menunaikan nazarnya yang sudah terpenuhi.


Di Tabalong sendiri jika ingin berwisata religi, terdapat dua tempat yang bisa dikunjungi yaitu Makam Syekh Muhammad Nafis dan Masjid Pusaka Banua Lawas. Mari mengenal lebih dekat tentang dua tempat tersebut.


Makam Syekh Muhammad Nafis

Makam Syekh Muhammmad Nafis ini terletak di desa Binturu Kec. Kelua dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari pusat kota Tabalong. Akses menuju kesana cukup mudah, bisa dilalui mobil dan motor. Bagi yang pertama kali ingin berkunjung kesini nggak usah khawatir, karena ada papan yang menunjukkan arah menuju ke area makam.


Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari sendiri adalah  seorang Ulama Banjar yang dikenal sebagai tokoh sufi yang disegani. Beliau ahli pada bidang fiqih dan tasawuf, serta telah menulis kitab Ad-Durrun Nafis yang berisi ajaran tasawuf. 


Berdasarkan catatan sejarah, Syekh Muhammad Nafis lahir di Martapura pada tahun 1148 Hijriah dan sejak kecil beliau sudah menunjukkan kecerdasan diatas rata-rata anak seusianya, sehingga dikirimlah beliau ke Mekkah untuk belajar dan mendalami ilmu agama oleh Kesultanan Banjar. Di Mekkah, beliau memiliki banyak guru, salah satunya guru pada bidang tasawuf adalah Abdullah bin Hijazi Asy-Syarqawi Al-Azhari.


Dalam mempelajari ilmu tasawuf, Syekh Muhammad Nafis mencapai gelar “Syekh Al-Mursyid”. Gelar tersebut menunjukkan bahwa ia diperkenankan mengajar ilmu tasawuf dan tarekatnya pada orang lain. 


Saat ini Makam Syekh Muhammad Nafis menjadi salah satu destinasi wisata religi di Tabalong yang selalu dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, terutama saat haul yang biasa diadakan satu tahun sekali.


Masjid Pusaka Banua Lawas

Sekitar 20 menit dari Makam Syekh Muhammad Nafis terdapat Masjid Pusaka Banua Lawas. Masjid ini terletak di Banua Lawas Kab. Tabalong. Masjid Pusaka adalah masjid tertua dan menjadi saksi sejarah diterimanya Islam oleh suku Dayak Maanyan di Tabalong. Masjid ini sendiri awalnya adalah pesanggrahan atau tempat pemujaan Kaharingan. Namun sejak diterimanya Islam, tempat ini berubah menjadi Masjid.


Di Masjid Pusaka ini terdapat dua tajau (guci tempat penampungan air yang dahulu digunakan suku Dayak untuk memandikan bayi baru lahir). Tajau ini sudah berusia lebih dari 400 tahun dan warnanya tidak berubah, padahal sehari-harinya diterpa sinar matahari. Air di dalam tajau pun diyakini warga memiliki keberkahan bagi siapa pun yang mencuci muka atau minum dari air tajau tersebut.  Selain dua tajau, masih tersimpan juga beduk asli dan pentungan sepanjang 110 cm.


Masjid Pusaka Banua Lawas sampai saat ini masih ramai dikunjungi peziarah dari beragam daerah, terutama di hari Rabu karena bertepatan dengan hari pasar di Banua Lawas. Di samping Masjid Pusaka Banua Lawas juga terdapat makam Penghulu Rasyid, salah satu pejuang kemerdekaan di Tabalong.


Itu tadi dua tempat wisata religi yang bisa kalian kunjungi saat ke Tabalong. Semoga bisa menjadi referensi untuk kalian yaaaa…

Serba-serbi Tradisi Ramadhan

 


Bulan Ramadhan selalu disambut dengan sukacita, bahkan dari beberapa bulan sebelumnya. Dalam Islam pun memang dianjurkan memperbanyak ibadah puasa sunah, sedekah dan membaca Al-Qur'an dari bulan Rajab agar saat bertemu bulan Ramadhan, mental kita dalam beribadah semakin siap dan terbiasa menjalaninya.


Momen sukacita di bulan Ramadhan melahirkan ragam tradisi yang dengan sendirinya menjadi kebiasaan masyarakat dalam menyambut dan mengisi bulan Ramadhan supaya lebih bermakna. Apa saja serba-serbi tradisi yang umum selama Ramadhan? Simak sampai selesai.


  1. Gotong Royong Membersihkan Masjid

Di tempat ku mulai dari H-3 sebelum Ramadhan, masyarakat sudah mulai bergotong royong membersihkan masjid atau surau setempat sebagai persiapan untuk kegiatan Ramadhan nanti. Contohnya shalat tarawih berjamaah dan tadarus Al-Qur'an.

Aku belum pernah ikut gotong royong sih, karena ini biasanya bapak-bapak yang turun tangan.


  1. Ziarah ke Makam Keluarga

Ziarah ke makam keluarga yang sudah meninggal atau nyekar lah istilahnya, biasa dilakukan sebelum Ramadhan, menjelang hari raya atau setelah shalat ied. Yang dilakukan saat nyekar biasanya membaca doa, menabur bunga, membersihkan makam dari beberapa rumput liar, atau kalau ketemu sanak keluarga lain jadi bisa sekalian bersalaman hari raya. Jadi ajang silaturahmi dadakan ceunah.


  1. Belanja Kebutuhan Ramadhan

Entah kenapa kalau mau menyambut Ramadhan keinginan belanja kebutuhan dapur buat Ramadhan jadi meningkat. Selain itu perubahan jam makan membuat stok makanan di rumah juga berubah. Aku sih, jadi lebih pengen belanja bahan makanan yang menunjang kemudahan ku dalam menyiapkan menu sahur dan berbuka. Karena selama Ramadhan, membuat menu yang praktis adalah kunci.


  1. Malam Tanglong

Di Kalimantan Selatan biasanya ada event Malam Tanglong di minggu-minggu akhir bulan Ramadhan. Di Tabalong sendiri malam tanglong diisi dengan pawai yang menampilkan beragam kreasi yang diikuti pemuda dari berbagai desa dan kecamatan.

Di Tabalong juga ada lomba bagarakan sahur atau batalintingan. Diadakannya malam juga, tapi bukan saat sahur seperti namanya. Lomba batalintingan ini merupakan lomba memainkan musik dan bernyanyi menggunakan alat dan bahan seadanya dan dibuat sekreatif mungkin. Kebetulan kelurahan asal suami ku selalu menang lomba batalintingan yang diadakan setiao tahunnya. Memang layak menang sih mereka. Selain properti yang digunakan dari barang bekas yang disulap jadi alat musik, lagu dan harmoni yang dibawakan juga selaras dengan alat musiknya. Jadi ya asik dan semangat dengernya.


Sekian cerita serba-serbi tradisi Ramadhan. Semoga kita semua bisa bertemu dengan Ramadhan tahun berikutnya dengan anggota keluarga yang lengkap ya. Aamiin.


Di tempat kalian, ada tradisi apa selama Ramadhan atau saat menyambut Ramadhan?

Berbagi Takjil, Berkah Untuk Semua

 


Aku belum pernah sama sekali ikut kegiatan sosial saat ramadan. Tapi sebagai orang yang merasakan dampak dari kegiatan sosial tersebut, jujur aku senang sekali. Ceritanya begini.


Ramadhan, 2022.

Sepulang bekerja pukul 5 sore, rasanya capek dan lemas. Kerjaan di kantor hari ini banyak yang menguras otak, meskipun fisik nggak terlalu bekerja tapi pikiran ku nggak berhenti berpikir.


Ini ramadhan pertama ku sebagai seorang istri. Tentu sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yang mana dulu aku cuma setor uang ke mama dan semua kebutuhan makan untuk berbuka dan sahur tersedia. Beda sekali ketika sudah menikah, kali ini aku yang dikasih setoran dan aku yang mikir “nanti mau makan menu apalagi ya? Beli es nggak ya? Beli takjil nggak ya? Eh tapi uangnya cukup nggak ya kalau beli itu semua?”


Sepanjang jalan aku terus bergumam, memutuskan pilihan mana yang mau dipilih. Mumpung masih diluar nih, nanti kalau sampai rumah males banget keluar lagi. Pertimbangan ku banyak banget, karena meskipun cuma hidup berdua kalau beli semua setiap hari kan rungkat juga. Wkwkwk


Ditengah kebengongan ku di lampu merah, ada semacam organisasi dari apa ya. Aku lupa. Mereka membagi-bagikan takjil dengan es melon serut dan kue didalamnya. Alhamdulillah, ucap ku refleks dalam hati.


Kegiatan sosial bagi-bagi takjil kayak gini berkah banget untuk semua. Yang berbagi dapat limpahan pahala karena bikin orang senang dikasih kudapan untuk berbuka puasa. Masya Allah.. Bulan Ramadhan memang membawa berkah untuk semua. Semoga kegiatan berbagi takjil ini bisa terus ada dan dilestarikan biar indahnya Ramadhan bisa turut dirasakan semua orang. Sekian cerita dari aku.


Kalau kalian, pernah kebagian takjil gratis juga nggak? Atau jadi orang yang membagikan? Cerita yuk, di kolom komentar!

Tentang Mudik Lebaran


Nggak kerasa sudah hampir di penghujung Ramadhan, sehingga tema challenge Ramadhan kali ini tentang mudik lebaran. Jujur aku agak bingung mau menulis apa dari tema mudik ini, soalnya seumur-umur aku belum pernah mudik ke kampung halaman.


Lahir, besar, bekerja dan punya suami orang sini membuat ku nggak tahu gimana rasanya merantau. Dulu saat hampir putus asa nggak dapat pekerjaan aku sempat kepikiran ingin merantau. Baru mengutarakan pikiran, mama ku sudah overthinking takut aku kenapa-kenapa di tanah rantau. Bahkan saat memilih calon suami pun, mama ku sudah mewanti-wanti kalau nggak pengen punya menantu orang jauh. Alhamdulillahnya dapat yang diinginkan.


Tadinya untuk tema mudik lebaran ingin aku isi dengan tips mudik bersama bayi, tapi setelah dipikir-pikir aku takut tulisannya nggak make sense. Lha wong aku belum pernah ngerasain menempuh perjalanan bersama bayi.


Perjalanan terjauh ku bersama Hanan cuma ke rumah nenek Hanan (mama mertua) di kabupaten sebelah yang waktu tempuhnya cuma 1 jam. Nah lebaran nanti rencananya mau kesana, biar kayak ada yang didatengin juga heheheh.


Tapi silaturahmi ini kadang bikin overthinking juga, terlebih setelah punya bayi. Takut banget nanti Hanan disuapin makanan macam-macam. Nenek yang disini (mama ku) aja nggak hentinya aku edukasi terus biar nggak sembarangan ngasih makanan ke Hanan.


Aku sempat trust issue terkait hal ini, soalnya saat kunjungan ke rumah nenek beberapa bulan lalu. Saat Hanan masih 8 bulan, ada nenek tante yang coba cemilin es krim ke Hanan. Kasian katanya dia cuma ngeliatin aja, sementara yang lain asik makan es krim. Aku marah dong, tapi apalah daya nggak bisa yang marah banget. Ini bukan wilayah ku. Disini pola asuh jaman dulu juga masih kental. Tipikal yang kalau ditegur jawabnya pasti, “lah kamu dulu dikasih makan ini nggak apa-apa kok, sekarang aja trennya macam-macam.”


Kesal.


Setelah hari itu, aku jadi lebih mengawasi Hanan. Takut banget nanti dia disuapin macam-macam lagi. Perbedaan pola asuh yang dianut kadang bikin pusing. Padahal ada opsi untuk menghargai keputusan yang ada, tapi karena ego dan situasi yang mendukung membuat salah satu merasa lebih baik. Aku jadi serba salah.


Sekarang yang bisa aku lakukan cuma komunikasi pelan-pelan tentang aturan yang aku buat dan alasan kenapa jadi ada aturan tersebut. Harapan ku semoga bisa diterima dengan baik kalau dikasih tahu kayak gini, daripada langsung ditegur kan yak. Takutnya dibilang nggak sopan.


Kalau setelah melakukan hal tersebut masih dikomentarin yang aneh-aneh, yaudah lah aku bodo amat aja. Toh, aku nggak bisa membahagiakan hati semua orang. Kayak kata salah seorang teman blogger pas aku curhatin masalah ini, “anak ku tanggung jawab ku, jadi ikuti aturan ku.”


Bener sih, soalnya kalau kenapa-kenapa yang repot pasti emaknya. Syukur-syukur nggak disalahin juga kalau si anak ada apa-apa.


Eh ini kok jadi malah keluar curahan hati emak. Udah keluar jalur ini, tadinya kan mau cerita tentang mudik wkwkwk. Sebelum semakin jauh, aku sudahi dulu tulisan ini ya. Semoga ada hikmah yang bisa dipetik dan selamat mudik buat yang mau mudik. Semoga selamat sampai tujuan.

Kue yang Sering Ditemui Saat Lebaran

 


Selain angpao, yang paling ditunggu-tunggu saat momen hari raya berlangsung adalah mencicipi hidangan dan kue lebaran. Inget banget dulu waktu bocil, nggak dibolehin ngemil kue yang sudah ditata diatas meja. Alasannya itu buat tamu dulu, eh taunya nggak ada tamu dan ujung-ujungnya aku sendiri yang habiskan wkwkwk


Ingat kenangan lebaran pas lagi bocil emang nggak ada habisnya, ada aja momen seru yang bisa diceritain. Termasuk soal kue yang sering aku temui saat lebaran berkunjung ke rumah sanak saudara. Kue apa aja itu? Simak sampai selesai.


  1. Kue Bolu

Dulu pas masih SD pengen banget makan kue bolu pas lebaran, tapi nggak tahu resepnya. Google belum hits kayak sekarang, jadi kalau mau tahu resep agak sulit. Kadang nanya sama orang yang ahli di bidang per-kue-an, mereka nggak mau ngasih tahu juga. Rahasia dapur ceunah.

Tapi aku nggak berkecil hati, meskipun google belum begitu populer tapi brand pondan sudah hadir berinovasi dengan tepung premix bolu yang praktis banget. Tinggal tambah telur sama gula aja kalau nggak salah. Panggang. Terus jadi deh. Helka kecil akhirnya bisa menikmati kue bolu saat lebaran.

Mungkin karena inovasi yang memudahkan tersebut, aku jadi sering menjumpai kue bolu ini dihidangkan saat lebaran. 


  1. Tapai Beras dan Singkong

Di Kalsel tape disebutnya tapai. Ada dua varian tapai yang sering dijumpai yaitu tapai beras dan singkong (gumbili, bahasa banjar). Duo tapai ini sering banget aku jumpai diantara toples di meja tamu. Teksturnya yang lembut dan rasa yang manis, cocok banget mengimbangi kue kering yang bertekstur kering.


  1. Apam dan Lupis

Kue ini nggak selalu ada di setiap rumah sih, tapi setiap tahunnya saat keliling berkunjung pasti adaa aja yang menyajikan kue ini. Nggak asing kan sama si putih kue apam dan si hijau lupis?


  1. Stik Bawang

Aku dulu sering banget bikin ini pas lebaran, karena bahannya yang mudah didapat. Tapi yang ribet dan lama justru pada proses pembuatannya, sebab begitu adonan sudah kalis, aku harus memipihkan adonannya dua kali sampai benar-benar tipis. Setelah tipis lalu dipotong jadi bentuk stik. Nggak perlu oven, proses pematangannya cuma perlu digoreng. Secara garis besar stik bawang paling mudah dibuat, hanya perlu effort dan waktu lebih pada proses pembentukannya.

Rasanya yang krispi dan gurih cocok jadi teman makan hidangan lebaran, seperti bakso, lontong, nasi kuning, dll. Nggak heran, stik bawang jarang absen dari toples kue lebaran. Sekarang juga sudah banyak yang jual, jadi kalau kalian punya uang lebih mending beli. Lebih praktis .


  1. Kue Kering 

Nastar dan teman-temannya tentu saja nggak pernah absen dari toples jamuan di meja tamu kalian kan?

Kayak kurang aja gitu kalau lebaran tanpa nastar and the gang. Kalau nggak ada mereka, seminimalnya pasti ada kh*ng guan dan sejenisnya yang mengisi meja tamu. Rasanya kue kering dan lebaran kayak sesuatu yang nggak terpisahkan, ya.


Nah, itu tadi kue yang paling sering aku temui pas lebaran, dari dulu sampai sekarang kayaknya masih belum berubah. Nggak pernah absen tampil di toplesnya orang-orang yang aku kunjungi saat lebaran. Sekian cerita dari aku.

Begini Tips Memilih Baju Lebaran Untuk Busui Friendly

 


Menjadi Ibu menyusui membuat ku beradaptasi pada banyak hal, bahkan sampai ke pemilihan pakaian. Sebab pakaian yang nyaman bisa membantu menunjang proses menyusui ku dengan si kecil. Apalagi di momen lebaran ini nggak hanya memperhatikan kenyamanan saat menyusui tapi juga kenyamanan saat ingin silaturahmi ke rumah sanak saudara.


Kali ini aku pengen sharing tips memilih baju lebaran yang busui friendly supaya si kecil nyaman dan nggak bete diajak silaturahmi karena proses menyusui yang nggak maksimal. Yuk disimak..


  1. Perhatikan Akses Bukaan Untuk Menyusui

Penting banget untuk memilih baju yang ada bukaannya supaya mudah saat akan menyusui, tapi akses bukaan baju ini ternyata beragam loh.

Ada yang vertikal di samping, biasanya nggak pakai risleting atau kancing. Jadi lebih sat set. Kalau vertikal bagian tengah pasti menggunakan risleting atau kancing, lebih aman karena nggak perlu takut tersingkap saat beraktivitas. Dan yang baru aku tahu kalau ada juga baju dengan bukaan horizontal, aku belum pernah nemu sih, tapi kayaknya lumayan jarang ya ada baju dengan akses menyusui secara horizontal.

Dengan beragam pilihan akses bukaan untuk menyusui, pastikan sesuai dengan gimana nyamannya kamu ya.

Kalau aku lebih suka pakai baju yang ada risleting depan kalau ke acara, tapi untuk baju sehari-hari lebih suka yang bukaan samping.


  1. Pilih Baju dengan Bahan yang Nyaman

Memilih baju dengan bahan yang nyaman dan adem bikin bayi juga nyaman menyusu dan nggak kegerahan. Bahan baju yang nyaman contohnya seperti katun, rayon, linen atau jersey.


  1. Pastikan Baju Nggak Mudah Lecek

Proses menyusui memungkinkan kita dan si kecil menempel dengan intens. Belum lagi jika si kecil sudah mulai aktif, baju lecek pun semakin nggak terhindarkan. Oleh karena itu pilih bahan baju yang nggak mudah lecek agar kita tetap bisa kelihatan rapi meskipun menyusui.


  1. Pilih Model Baju Sederhana

Pilih model baju sederhana, baik dari cutting maupun ornamen lainnya seperti payet/mutiara, brokat atau model baju berlapis. Sebab kebanyakan ornamen di baju membuat si kecil kurang nyaman saat menempel pada kita.

Biar penampilan nggak bosan dipandang meskipun model baju kamu sederhana, kamu bisa bermain dengan motif kain agar tetap kelihatan manis.


  1. Bahan Mudah Menyerap Keringat 

Bahan pakaian yang mudah menyerap keringat tentu bikin kamu nyaman dalam beraktivitas seperti silaturahmi ke rumah keluarga yang kadang bisa makan waktu seharian. Kalau kamu sendiri merasa nyaman, si kecil juga ikut nyaman.


Demikianlah tips yang bisa aku bagikan supaya busui nyaman melewati hari raya dan si kecil pun nyaman menyusui. Semoga membantu.

Rekomendasi Tempat Wisata Favorit di Tabalong

 


Lebaran jadi momen kemenangan bagi umat Islam karena sudah mampu menyelesaikan ujian puasa selama satu bulan. Selain itu lebaran jadi ajang untuk silaturahmi antar keluarga. Biasanya di hari pertama sih. Kalau sudah hari kedua dan seterusnya akan dihabiskan dengan liburaaan.


Meskipun liburan keluar kota dan nonton bioskop di mall terdengar menggiurkan. Ya gimana nggak, banyak film bagus keluar pas lebaran gini. Tapi nggak apa-apa deh, di Tabalong sendiri cukup banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi saat libur lebaran. Kali ini aku mau merekomendasikan beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi saat lebaran di Tabalong.


  1. Riam Bidadari

Terletak di desa Lumbang, Muara Uya tempat wisata Riam Bidadari ini selalu dikunjungi pengunjung untuk healing. Disini kalian bisa camping atau bersantai menikmati pemandangan pegunungan dan berenang di sungai dengan bebatuan yang cukup dangkal. Tapi tetap berhati-hati karena ada beberapa titik yang arusnya cukup deras.


Riam Bidadari (source: koleksi pribadi)

Harga tiket masuk Rp. 5.000/orang. Kalau ingin camping harga tiketnya Rp. 15.000/orang. Selain itu disini ada penyewaan tenda, karpet dan alat camping lain. Di sekitar tempat wisata tersedia banyak warung milik penduduk lokal.

Untuk fasilitas sudah tersedia musholla, wc dan kamar mandi yang cukup memadai. Namun jika sedang ramai pengunjung, harap bersabar karena jumlahnya terbatas.


  1. Taman Sapana

Tempat wisata favorit keluarga yang kids friendly. Disini tersedia ragam area bermain ramah anak (playground), taman burung merpati, tamam kelinci, kolam terapi ikan, ATV arena, dan becak mini.

Biaya masuk Rp. 5.000 untuk dewasa dan Rp. 3.000 untuk anak-anak. Biaya masuk belum termasuk dengan wahana yang ditawarkan, jadi masih perlu biaya tambahan untuk menikmati wahana didalamnya. Tapi nggak perlu khawatir, karena harganya masih terjangkau. Mulai dari Rp. 10.000 - Rp. 20.000 per orang.

Fasilitas disini juga sudah lumayan lengkap, ada mushola, WC yang tersedia di beberapa titik dan warung makanan & minuman. Biasanya saat akhir pekan, musim libur sekolah, lebaran dan tahun baru tempat ini ramai pengunjung.


  1. Goa Liang Tapah

Goa Liang Tapah merupakan wisata goa yang dibawahnya terdapat perairan, sehingga kalian bisa menikmati dua wisata sekaligus. Pertama, di bagian atas kalian bisa menikmati pesona goa dengan stalaktit dan stalakmitnya. Kedua, di bagian bawah terdapat kolam buatan yang sumber airnya berasal dari perairan dalam goa. Airnya segar banget loh.


View perairan di dalam Goa Liang Tapah

Di bagian kolam ini bisa dinikmati anak-anak dan orang dewasa. Ada penyewaan pelampung ban berbagai ukuran, tapi pastikan untuk selalu mengawasi anak-anak kalau bermain disini.


Kolam depan gua yang mengarah ke kolam buatan

Untuk fasilitas sudah terdapat satu aula yang cukup besar, kamar mandi dan WC. Ada beberapa warung milik warga lokal juga yang berjualan disini.

Lokasinya di desa Garagata Kec. Jaro dengan jarak tempuh sekitar 1 jam 20 menit dari pusat kota Tabalong. Akses menuju ke lokasi sangat mudah dan bisa dilalui sepeda motor dan mobil, meskipun di beberapa titik masih ada jalan yang belum mulus tapi masih bisa ditolerir. 


  1. Air Terjun Lano

Dari semua tempat wisata yang aku rekomendasikan, air terjun lano yang terjauh sih. Hampir berbatasan dengan perbatasan Kalsel dan Kaltim. Jarak tempuhnya sekitar 1 jam 30 menit, terletak di Desa Lano Kec. Jaro.

Menurut ku kalau mau kesini cukup effort, karena dari parkiran menuju air terjunnya aja sekitar 500 m berjalan kaki. Sedangkan warung, WC dan kamar mandi terletak nggak begitu jauh dari parkiran. Kebayang nggak tuh, gimana kalau mau ganti baju, BAK, dll.

Pas sampai air terjun, airnya segar dan suasananya masih asri sekali. Pas banget buat healing dengan tema back to nature. Sepanjang jalan setapak menuju ke air terjun juga mata dimanjakan dengan suasana hutan yang masih asri.


  1. Danau Walet

Tempat wisata ini baru dibuka beberapa tahun terakhir. Berlokasi di desa Teratau Kec. Jaro perlu waktu tempuh sekitar 1 jam 4 menit dari pusat kota Tabalong untuk sampai kesini.

Danau Walet merupakan tempat yang cocok untuk yang ingin liburan ke alam, karena sebagian besar tempat ini merupakan danau yang cukup luas dan area camping. Tentu saja bisa camping disini, selain itu ada wahana flying fox, perahu bebek, lanting, perahu jukung dan waterball yang bisa kalian coba.

Fasilitas umum berupa mushola, aula, kamar mandi, WC, dan cafetaria pun tersedia disini. Untuk lebih detailnya, kalian bisa kepoin IG @ekowisatadesateratau yaa..


Sekian untuk rekomendasi tempat wisata yang bisa bisa kalian datangi saat libur lebaran nanti di Tabalong. Semoga membantuuu.