Tampilkan postingan dengan label BPN Ramadan 2021. Tampilkan semua postingan

Kesan Blog Challenge 2021



Akhirnya sampai juga di postingan terakhir dari BPN Ramadan 30 Day Challenge. Aku bangga sama diri ku sendiri yang mampu menulis sampai di hari terakhir tantangan.

Rasanya seperti menaklukan diri sendiri. Karena yang aku tantang bukan hanya konsistensi dalam menulis blog, tapi juga diri sendiri dalam memanajemen waktu ditengah kesibukan yang semakin bertambah. Nggak seperti blog challenge di tahun sebelumnya yang kerjaan dan jadwal kuliah ku masih bisa santuy santuy bae. Huhu.


Baru tahun ini, aku pernah sampai merasa ingin menyerah ditengah jalan. Tepatnya pada hari ke 16, disitu aku mulai oleng. Sampai pada hari ke 20, aku seperti tidak mampu menguasai diri lagi. Ingin ku sudahi saja semua ini.


Tapi begitu aku melihat target jadwal menulis yang ku buat awal ramadhan lalu dan ku tempel di dinding kamar. Aku jadi teringat kembali akan target yang ingin ku capai, teringat lagi akan perasaan puas ketika mampu menyelesaikan tantangan di tahun sebelumnya dan teringat lagi dengan rasa syukur ketika dapat hadiah dari ngeblog. Aku rindu akan semua itu.


Maka saat itu juga, ku sudahi segala keluhan, ku ambil laptop dan mulai mengetik tulisan sesuai tema. Aku mengejar ketertinggalan ku. Bahkan di sela-sela waktu luang, aku mengedit foto untuk setiap postingan. Hanya berupa gambar bertuliskan judul aja sih, bukan gambar yang mewakili visual setiap postingan. Itu sudah termasuk cukup.


And now, here it is!


Di postingan hari ke 30, aku menaklukannya. Aku membuktikan bahwa ternyata aku bisa, aku mampu ketika aku mau. Semoga tulisan ini, tantangan ini menjadi pengingat kalo aku bisa lebih dari apa yang ku bayangkan. Benar sekali kata-kata motivasi dalam bisnis bahwa tak peduli apapun hasilnya yang terpenting mencobalah dulu.


Dan terima kasih kepada Blogger Perempuan yang sudah memfasilitasi produktivitas menulis para blogger melalui kegiatan ini. Semoga tahun depan ada kegiatan seperti ini lagi dengan hadiah yang lebih banyak biar semua bisa kebagian hehehe. Juga semoga tahun depan sudah tanpa covid-19, yah minimal sudah ada teknologi atau apapun yang mampu meredam dampak yang sudah ditimbulkan dari covid-19. Aamiin.


Harapan terbesar ku (yang selalu ku ulang-ulang setiap ada challenge heheh) adalah terus konsisten menulis. Agar tulisan ku di blog ini tidak hanya ramai ketika ada challenge saja, tapi juga di hari biasa hehehe. Sampai bertemu lagi nanti.


Dan aku ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, semoga ramadhan tahun ini memberi berkah untuk kita semua.


Babay.

Persiapan Menuju Lebaran


Aku bersyukur. H-1 sebelum lebaran, kantor ku mengeluarkan memo untuk cuti bersama. Artinya aku bisa menyiapkan beberapa keperluan untuk lebaran nanti. Hihihi.


Bicara soal persiapan, sejauh ini fokus ku paling banyak ke persiapan kue lebaran. Dimulai dari 2 minggu sebelum lebaran, aku sudah memesan beberapa kue kering dari teman ku dan peyek kacang dalam jumlah yang banyak. Karena orang tua ku suka sekali peyek kacang. Semua masih berjalan mulus.


Lalu drama terjadi menjelang H-3 lebaran, saat mamak bilang pengen kue semprong buatan rumahan. Aku langsung menghubungi teman ku yang mamanya memang berjualan kue tersebut, tapi mereka sudah close order. Disitu aku sudah kepikiran pengen beli egg roll di minimarket aja, rasanya hampir mirip dengan semprong. Sayangnya mama nggak mau dan kekeuh pengen semprong buatan rumahan.


Karena aku anak berbakti (cielahh), aku coba nyari di grup jual beli makanan kota ku di facebook. Ada nemu nih, tapi lokasinya jauh kali dari rumah ku. Aku coba tanya-tanya dulu, ternyata si penjual mau ada pengantaran ke lokasi dekat rumah ku. Aku langsung pesan dong. Disitu transaksi sudah disepakati antara kedua belah pihak.


Besoknya, si penjual tiba-tiba kayak ogah-ogahan gitu melayani chat ku yang cuma nanya, "jam berapa mau diantarnya, mba?"


Aku hanya memastikan, biar orang rumah bisa standby nungguin kuenya. Setelah aku tanya begitu, si penjual malah bilang gini, "maaf ya mba, nggak bisa bawa banyak. Nanti kalo ada sisanya baru saya antarkan."


What the????


Dari situ perasaan ku udah mulai nggak enak. Ini orang serius mau jualan nggak sih?


Bukannya apa ya, seharusnya kalo dia mau ada fokus pengantaran ke suatu lokasi. Dia pasti udah tahu dong, kapasitas yang bisa dia bawa berapa dan buat siapa saja. Ini kenapa aku yang harus nunggu sisanya? Apakah pesanan ku bukan prioritas? Lah terus kenapa kemarin mau sepakat sama pesanan ku?!


Aku mulai kesal, ditambah lagi dengan adik ku yang ngechat dan mulai kesal juga gara-gara ku suruh nungguin depan gang rumah biar si penjual nggak kesusahan nyari rumah ku. Itu pun aku sambil terus ngechat si penjual, apakah aku kebagian kue semprongnya atau nggak.


Beberapa jam kemudian, baru chat ku dibalas si penjual, "kuenya habis mba, maaf baru ngabarin tadi hpnya lagi low."


Fix sekarang aku jadi korban PHP seller nggak profesional. Terlepas dari semua kejadian diluar kendali (seperti baterai hp low), poin yang bikin aku kesal itu saat si penjual nggak bisa memberi kepastian tentang barang yang dia jual.


Masa dia nggak bisa memperkirakan sih, jumlah pesanan yang dia bawa sama yang mau diantarkan? Seharusnya saat dia ngerasa overload sama barang yang mau dibawa, saat itu juga dia bisa menolak orderan ku. Bukannya malah bikin orang berharap dan nungguin. Kalo aku tau, aku nggak kebagian dari awal kan aku bisa cari yang lain.


Tapi dari semua yang terjadi, aku jadi dapat hikmah kalo mau kue lebaran dengan jenis tertentu emang paling aman pesan dari jauh-jauh hari. Kalo perlu dari awal ramadhan, biar kejadian kayak gini nggak terulang lagi sama aku atau kalian. Apalagi menjelang H-1 lebaran biasanya toko udah mulai tutup dan pasar juga bisa jadi sangat padat. Daripada hal-hal nggak diinginkan terjadi, mending cari aman. Sekian cerita drama sebelum lebaran.


Momen Lebaran Paling Berkesan



Jika ditanya, momen saat kapan yang paling membuat ku terkesan. Aku akan menjawab, yaitu saat seluruh keluarga lengkap berkumpul.

Sebagai anak rumahan yang sehari-harinya hampir nggak pernah jauh dari keluarga membuat ku punya suatu keterikatan, yang mana kalo ada momen kumpul keluarga nggak ada si A, si B atau si C rasanya kayak ada yang kurang.


Tapi semakin aku besar, orang-orang yang berkumpul nggak akan sama lagi. Ada yang sudah berpulang, ada yang merantau atau ada yang disibukkan dengan urusan lain.


Aku memang belum pernah merasakan rasanya berjauhan dari orang tua dan keluarga. Tapi membayangkannya saja seperti membuat ku sesak. Tidak ada ketenangan dalam rindu, yang ada hanya coba terus menenangkan diri sambil berkata, "semua akan baik-baik saja".


Aku pernah menyaksikan orang-orang yang nggak bisa mudik karena terhalang pekerjaan dan terpaksa berlebaran di kota orang. Itu sebelum pandemi. Apalagi sekarang, sesudah pandemi yang memakan waktu hampir 2 tahun bersemayam di bumi. Ada semakin banyak orang yang tak bisa menghabiskan waktu bersama keluarga besarnya.


Semoga orang-orang yang berada di posisi tersebut selalu diberi ketegaran dan bisa terbantu dengan teknologi yang semakin berkembang.


Sekarang aku mengerti, momen berkesan itu diciptakan dengan mensyukuri detik-detik yang dihabiskan bersama dan selalu menghargai keberadaan hal-hal kecil. Ketika kita mampu melakukan itu, maka saat semua tak lagi sama, tidak ada rasa penyesalan didalamnya.

Kue Lebaran Favorit



Sebenarnya dalam keluarga ku nggak punya spesifikasi untuk kue lebaran favorit. Kue apa aja dimakan, karena pada dasarnya emang pemakan segala. Hohohohoho.


Tapi ada satu kue lebaran yang entah kenapa selalu ada di setiap lebaran keluarga ku. Bukan karena suka sampai adiktif menjadikannya ada di setiap tahun. Rasanya lebih ke ini-kue-paling-mudah-dibuat. No oven dan no mixer. Cocok banget buat yang baru belajar masak hehe. Rasa kuenya juga nggak mengecewakan asal kalian pas aja menakar bahan dan bumbunya.


Dari tadi ngomong ngalor-ngidul tentang kue, jadi kue apa sih yang sebenarnya aku omongin?


Dia adalaaaah STIK BAWANG !!!!


Stik bawang ini cara bikinnya mudah banget. Nggak perlu pakai oven, tapi rasanya tetep endeus. Porsi bumbunya aja yang dibanyakin. Gitu sih dalam resep keluarga ku yang resepnya cuma berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya.


Jadi nih ya, kalo tahun ini dirasa tekstur kuenya agak keras maka tahun depan diperbaiki lagi resepnya. Gitu aja terus. Tapi meskipun rasa dan teksturnya enak-ngga enak, stik bawangnya pasti tetap habis kok.


Mau dibuang juga sayang, soalnya tahu proses membuat kue ini cukup panjang meskipun bahan dan cara membuatnya mudah. Menurut ku, proses terpanjang dalam membuat stik bawang ini ada pada saat kita menggiling stiknya menjadi lembaran tipis, kemudian memotong lagi lembaran tipis tersebut menjadi bentuk stik. Kalo bikinnya sedikit sih, masih mending. Tapi kalo banyak dan dikerjain sendiri, bisa makan waktu sampai seharian. Capek cuy.


Tapi berbeda dengan tahun ini, aku udah nggak sempat lagi bikin stik bawang karena kesibukan yang semakin bertambah. Alhasil tahun ini beli deh, syukur-syukur ada yang ngasih hampers lebaran yang isinya kue stik hehehe.


Sekian dulu cerita singkat ku tentang kue lebaran yang ada di keluarga ku. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.

Ngabuburit Ala Helka



Selalu ada banyak kegiatan sambil menunggu waktu berbuka puasa. Apalagi jam kerja selama bulan ramadan jadi sedikit singkat, aku jadi punya lebih banyak waktu untuk melakukan beberapa kegiatan di bawah ini. Apa aja itu? Cekidot!


  1. Berburu takjil

Sepanjang perjalanan dari kantor menuju rumah, banyak ku temui orang berjualan takjil. Bahkan di depan rumah, yang biasa nggak jualan tiba-tiba jadi penjual takjil dadakan. Aku juga melewati pasar ramadhan, notabene-nya lebih banyak orang berjualan takjil dan lauk pauk disini. Pokoknya ngga pernah kehabisan pilihan deh kalo nyari takjil selama bulan ramadhan.


  1. Olahraga

Meskipun masih cukup jarang ku lakukan, karena pas sore aku udah meleyot duluan. Bahkan sebelum tetesan keringat keluar wkwk. Tapi kalo lihat badan mulai terasa lebar, semangat akan olahraga pasti kembali memancar. Jadi ya ku sempatkan aja, paling nggak 5 menit. Di channel olahraga kesayangan ku (Eh Olahraga Yuk), banyak pilihan olahraga dibawah 10 menit yang tetap bikin badan berkontraksi dan berkeringat.


  1. Melakukan hobi

Yap, seperti yang sudah ku jelaskan di beberapa postingan sebelumnya tentang hobi dan kegiatan ku dalam mengisi waktu luang. Hobi yang tidak lain dan tidak bukan ialah membaca buku atau merajut. 


  1. Memasak menu untuk berbuka

Kalo lagi punya selera beda sama yang dimasak mama di rumah, aku akan masak sendiri. Masakan ala ala diet biar rendah kalori. Soalnya kalo masakan ala mama cenderung tinggi kalori, tapi rasanya enak. Gimana dong, aku dilema. Ya, pokoknya gitu aku akan masak sendiri kalo lagi rajin dan bahannya ada.


Hehe segitu aja kegiatan yang biasa aku lakukan sambil menunggu waktu berbuka. Hampir semuanya nggak jauh-jauh dari hobi ku sendiri. Memang yah, ngejalanin hobi itu bisa bikin kita sampai lupa waktu. Nggak berasa, udah mau buka aja. Apalagi kalo hobi yang dibayar. Hati senang, dompet pun tenang. Hahaha. Sekian dari Helka, semoga hari mu menyenangkan.

Menu Favorit Saat Sahur



Haloo, kembali lagi dengan Helka. Hari ini kita akan membahas menu favorit saat sahur. Sebenarnya untuk sahur sendiri, pasti banyak dari kalian yang masih makan makanan yang sama dengan saat berbuka. Simpel kan tinggal dipanasin aja hehehe.


Eits, tapi bukan untuk itu tulisan ini ada. Kali ini aku akan memberikan referensi menu makanan favorit ku saat sahur. Menunya aja ya, bukan resep. Yok mari kita simak!


  1. Nugget

Udah bukan rahasia lagi kalo nugget jadi makanan kesukaan anak-anak, termasuk orang dewasa juga masih menyukainya. Selain karena cara memasaknya simpel, juga karena rasanya yang cukup enak. Wajib banget ada nih, buat stok di rumah.


  1. Bakso/pentol

Di tempat ku lebih populer dengan sebutan pentol. Nah si bakso ini juga bisa jadi referensi menu buat kalian stok di rumah. Karena bisa dikreasikan dengan masakan berkuah atau tumisan. Keduanya sama enaknya. Bahkan kalo lagi mager buat masak dengan effort lebih, bakso ini digoreng sama telur juga udah enak.


  1. Telur

Siapa yang nyetok telur di rumah? Pasti nyetok dong. Karena telur ini selalu enak dikreasikan dengan jenis makanan apapun. Buat temen makan mie, enak. Dibikin telur ceplok, enak. Direbus aja juga tetep enak. Nggak heran makanya, kalau telur jadi penyelamat ketika lagi bingung mau masak apa.


  1. Tahu & Tempe

Tahu & tempe ini selain murah dan mudah ditemui, ternyata kalo tangan kita kreatif mengkreasikan masakannya akan jadi enak sekali loh. Contoh menunya apa? Misal nih, tempe orak-arik, pepes tahu, osengan tahu-tempe. Banyak lagi deh menu yang bisa dibuat dari tahu & tempe ini. Bahkan ada loh, resep di youtube cara membuat bakso dari tahu atau tempe ini. Bisa dicoba gaes, buat yang udah males ngerasain bakso dari daging hewani.


  1. Ayam

Menu dari ayam ini juga selalu enak dibikin dengan cara apapun. Digoreng, bisa. Dibikin sop juga enak. Kalo aku paling suka ditumis gitu, kayak rica-rica misalnya. Dibikin jadi ayam koloke juga mantap banget. Sesuaikan selera aja.


Kelima referensi menu diatas merupakan bahan pokoknya aja sih hehe, tinggal kalian kreasikan aja biar tambah enak. Tapi kalo mau langsung goreng aja juga tetap enak. Kan kalo lagi sahur pasti masih rada ngantuk kan, males juga pasti mau masak-masak dengan effort lebih. Hehe, semoga membantu.

Resep Ayam Sambal Matah Tanpa Minyak



Haloo, hari ini aku akan membagikan resep masakan. Sebenarnya resep ini baru ku temukan beberapa bulan lalu di channel youtube Elaine Hanafi dan karena cara membuatnya mudah, bahannya mudah ditemui, sehat dan juga enak. Resep ini selalu jadi andalan ku hehehe. Dan ku pikir semua orang harus tahu resep ini. Oiya kalo kalian ingin lihat resepnya versi video, kalian bisa buka channel youtube Elaine Hanafi. Disitu ada banyak resep makanan sehat yang bahannya mudah ditemui. Selamat mencoba!


AYAM SAMBAL MATAH TANPA MINYAK (untuk 4 porsi)


Bahan :

350 gr Dada ayam (iris slice)

50 gr Buncis (potong kecil-kecil)

4 batang Sereh (iris bagian putihnya saja)

7 Daun jeruk

10 bj Cabe (iris kecil)

10 bj Bawang Merah (iris tipis)

2 bj Bawang Putih (iris tipis)

Air untuk merebus


Bumbu :

2 sdt Terasi

½ sdt Kaldu jamur

1 sdt Garam

¼ sdt Gula


Cara membuat :

  1. Rebus dada ayam dengan bumbu sampai cukup matang, kemudian campurkan dengan sereh yang sudah diiris tipis selama 1 menit.

  2. Masukkan bawang merah & bawang putih, aduk-aduk selama 1 menit.

  3. Masukkan cabe dan daun jeruk. Aduk lagi.

  4. Masukkan buncis yang sudah diiris kecil sambil diaduk sampai merata.

  5. Sampai air rebusan berkurang dan mulai agak kering, angkat dan sajikan ayam sambal matah tanpa minyak dengan nasi.


Aku sukaaa banget resep ini. Rasanya enak, wangi, nggak hambar dan yang terpenting rendah kalori. Buat kalian yang pengen resep diet ala Elaine Hanafi yang lebih banyak lagi, kalian bisa cek youtube channelnya yaw. Sampai jumpa!

Tips Ramadhan Produktif Ala Helka



Jam tidur berubah, badan lemas, tapi tetap dituntut untuk beraktivitas. Sedangkan puasa nggak bisa juga dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Kadang terasa berat juga, tapi hari ini aku akan membagikan beberapa tips yang lumayan cocok di aku tentang tetap produktif selama puasa. Apa saja? Mari kita simak!


  1. Buat to do list harian

Aku juga baru mengamalkan tips ini beberapa bulan terakhir dan banyak manfaat yang bisa ku dapat kan. Apalagi ketika deadline mepet sedangkan kesibukan tetap padat, sampai bingung mau ngerjain yang mana. Hmm.

Biasanya sebelum memulai aktivitas di pagi hari, aku membuat catatan mengenai apa yang ingin ku kerjakan. Dari yang ku rasakan, dengan menuliskan list yang ingin dikerjakan membuat energi ku lebih terarah untuk memaksimalkan pekerjaan dengan waktu yang ada. Jadi ketika hari itu berakhir, semua pekerjaan telah selesai.

Tapi bagaimana jika belum selesai semua? Simpan energi mu untuk hari esok, dan beristirahatlah.


  1. Mulai hari dengan bersih dan wangi

Apakah kalian pernah mencoba, di suatu hari libur, kalian bermalas-malasan dari pagi sampai siang. Apa yang kalian rasakan?

Lalu di hari yang sama, kalian memilih bangun pagi, mandi dan memakai wewangian setelahnya?

Aku sudah pernah mencoba keduanya dan masing-masing punya perbedaan. Entah kenapa opsi kedua membuat ku jadi lebih bersemangat untuk menyelesaikan to do list yang sebelumnya ku buat. Kalo kalian nggak percaya, silakan dicoba.


  1. Jaga mood agar tetap stabil

Nggak bisa dipungkiri perubahan perilaku kita pasti dipengaruhi oleh mood. Untuk itu supaya tetap produktif, usahakan mood kalian agar tetap stabil ya. Salah satu caranya adalah dengan mendengarkan musik atau memulai hari dengan hal yang kalian sukai seperti olahraga atau bersih-bersih rumah misalnya.


Yaa cukup 3 tips itu aja dulu yang bisa ku bagikan berdasarkan pengalaman pribadi, kalo dijalankan rutin pasti akan semakin terlihat manfaatnya. Setelah sudah jadi kebiasaan, baru deh eksplor tips baru lagi. Sekian postingan kali ini, sampai bertemu besok!

Olahraga Saat Puasa?! Why Not?



Saat puasa kita tetap perlu beraktivitas, seperti olahraga misalnya. Yap, olahraga. Tapi olahraga ketika berpuasa ada tipsnya sendiri loh supaya puasa kita nggak terganggu dan manfaat yang didapat pun maksimal. Hasilnya lebaran nanti badan nggak lebar-an. Apa tipsnya? Simak yuk!

  1. Usahakan jangan olahraga pagi

Loh bukannya olahraga pagi itu malah bikin kita fresh dalam beraktivitas ya? Kenapa nggak dibolehin?!

Bukan nggak dibolehin, hanya nggak disarankan. Karena kalo kita olahraga berat dan membakar banyak kalori pagi-pagi, apa kabar kamu nanti sore? Yang ada puasa mu jadi nggak produktif gara-gara rebahan terus dan kehabisan energi.

Terus gimana dong? Kan aku biasa olahraga pagi untuk membangun mood supaya tetap ceria seharian?

Tetap bisa olahraga dong, tapi pilih yang intensitasnya ringan aja yah. Misal jalan kaki atau stretching.


  1. Olahraga 1 jam sebelum berbuka atau setelah berbuka

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya kenapa jangan olahraga berat di pagi hari saat puasa, sebagai gantinya kamu bisa memilih waktu 1 jam sebelum berbuka atau setelah berbuka untuk pilihan waktu dalam melaksanakan olahraga berat.

Kenapa harus di waktu tertentu itu sih, hel?

Alasannya ketika kamu berolahraga 1 jam sebelum berbuka, kamu bisa segera mengganti cadangan energi yang keluar. Dengan begitu nggak ada gap yang jauh antara berkurangnya energi dan pengisian energi. So, kamu nggak ada alasan buat lemas setelah olahraga saat puasa.


  1. Buat variasi dalam olahraga

Nah ini penting nih, biar nggak bosan sama olahraga. Apalagi buat si pemalas yang punya cita-cita rajin olahraga. Kayak aku wkwkwk.

Aku biasanya olahraga cuma ngikutin video di youtube aja dan yang paling sering aku tonton itu channel Eh Olahraga Yuk. Itu channelnya bagus banget buat kalian yang masih pemula biar termotivasi terus, gerakannya juga variatif dan ada program olahraga tertentu juga yang berisi kumpulan video. Jadi kamu nggak perlu bingung mikir lagi, hari ini mau olahraga apa ya? Semua udah disediain, tinggal usahanya aja yang dikencengin.


  1. Cukupi kebutuhan gizi harian

Selama puasa, waktu makan yang terbatas nggak jadi alasan untuk nggak mencukupi kebutuhan gizi harian. Ini penting, karena sebagai penunjang aktivitas kita seharian. Mencukupi gizi harian nggak perlu dengan makanan mahal kok. Jaman sekarang udah banyak orang yang membagikan resep makanan sehat dengan budget hemat. Semua pilihan ada di kita yang mau usaha atau nggak untuk masak sendiri.


Segitu aja dulu tips yang bisa aku bagikan. Nggak usah banyak-banyak, 4 poin itu aja kalo diamalkan dengan benar, hasilnya kelihatan kok. Besar atau kecilnya hasil juga bergantung pada proses yang kamu jalani dan effort yang kamu keluarkan untuk hal itu. So, jangan malas berolahraga!


*Pssstt… tulisan ini juga sebagai reminder untuk diri sendiri hehe

Kegiatan Favorit Keluarga Selama Ramadhan


Holaa! Kembali dengan helka disini yang akan membahas tema tentang kegiatan favorit keluarga saat ramadan. Oiya, hari ini udah hari ke 21 aja yah.

Sesuai tema, aku berusaha mencari kembali kegiatan khas apa yang biasa keluarga kami lakukan saat ramadan. Cukup sulit ternyata, mengingat kami tak punya kegiatan spesifik untuk diceritakan. 


Tapi kalau dipikir-pikir lagi, aku paling suka saat mendekati hari lebaran. Biasanya Mama mulai menyiapkan makanan untuk dimakan di hari lebaran. Makanan yang biasa dibuat antara lain, nasi kuning, lontong, buras/lapat.


Jangan tanya, "mana opor? mana ketupat?".


Kami tidak terlalu suka itu, meskipun kedua makanan tersebut merupakan makanan khas lebaran. Jadi kalau kurang suka, ngapain dibuat kan. Toh, rumah ku bukan rumah yang biasa jadi tempat berkumpul keluarga. Hehehe, sebuah pembelaan.


Karena ku rasa tak banyak yang bisa diceritakan, mari untuk kita sudahi saja postingan ini. Sampai jumpa.

Puasa di Masa Pandemi



Heihooo!! Mari kita cerita tentang hari ini, tentang puasa di masa pandemi. Nggak kerasa ya, udah tahun kedua kita melewati puasa bersama covid-19. Dan kembali doa tahun lalu terucap, "semoga covid-19 cepat hilang dari bumi ini".

Sama seperti tahun lalu, mobilitas kegiatan  selama ramadan masih dibatasi. Beruntungnya shalat tarawih berjamaah di masjid sudah diperbolehkan tahun ini. Alhamdulillah ada kemajuan.


Bulan puasa tahun ini juga, sedikit sekali aku mengikuti jadwal bukber. Entah karena masih pandemi atau karena aku yang semakin dewasa. Hm, entahlah. Ku rasa bukber tak seasik dulu. Jika tak bersama orang yang cukup dekat, menurut ku bukber hanya jadi ajang pamer. Bukan reuni antar teman lama.


Tapi aku bersyukur sekali, tahun ini aku melewati bulan puasa dengan anggota keluarga yang lengkap. Sahur dan berbuka masih bersama dengan orang-orang yang sama di tahun sebelumnya. Semoga saja tahun depan nambah satu anggota lagi hehehe.


Meskipun sekitar satu bulan sebelum ramadan, aku kehilangan salah satu sanak keluarga dari mama. Sedih sekali. Mengingat aku juga akrab dengan beliau.


Dan ya, seperti biasa, si anak rumahan ini tidak punya begitu banyak kegiatan diluar. Apalagi selama ramadan, kehidupan ku hanya seputar kantor-rumah. Sesekali pas weekend baru jalan. Terlihat membosankan? Nggak juga, aku masih nyaman tapi sesekali juga merasa burn out kok wkwk


Jadi postingan ini sampai sini aja ya, sampai jumpa di postingan berikutnya.


Memorable Ramadan

 


Heihoo!! Kembali dengan helka di postingan bertema hal yang dikangenin saat ramadan. Bicara soal ramadan, pasti akan selalu membawa kenangan dalam setiap tahun kehadirannya.


Selama itu, entah kenapa menurut ku kenangan manis saat ramadan justru paling berkesan saat aku masih kecil. Kayak bervariasi aja gitu hidup ku selama ramadan, circle pertemanan masih banyak, kalo diajak jalan nyari takjil sama orang tua aja udah kesenengan. Definisi bahagia itu sederhana masih terlihat nyata. Lalj karena aku nggak bisa balik lagi ke masa itu, mari kita sejenak bernostalgia bersama..


Main monopoli bersama sepupu

Sekarang sepupu ku udah pada gede, udah beranak-pinak pula. Makanya aku kangen momen ngabuburit sama mereka. Biasanya kami main monopoli, uno atau catur. Part paling ngeselinnya adalah yang kalah wajib beresin properti mainan wkwk


Jalan-jalan ke taman kota/pasar ramadan

Momen satu hari di masa kecil yang selalu aku tungguin adalah pas sore. Pengen ke pasar ramadan cuy. Itu loh pasar dadakan yang ada hanya di bulan ramadan. Masa itu ke pasar ramadan jadi sesuatu yang menyenangkan, apalagi kalo bukan karena bosan di rumah. Kan selama ramadan sekolah libur.

Biasanya dulu kalo ke pasar ramadan, kalo nggak sama bapak, paman atau kakak sepupu. Kalo sekarang mah, tinggal gas aja mau kemana aja dijabanin. Kan udah bisa motoran sendiri. Hehe. 


Ngadem di rumah teman seharian

Salah satu kegiatan rutin ku ketika ramadan masa sekolah. Dari jaman SD sampai SMK, entah kenapa aku selalu punya temen yang rumahnya siap buat ditongkrongin pas ramadan. Mana aku hampir seharian lagi mainnya. Pulang ke rumah pas udah jam setengah 6 an. Satu jam lagi buka puasa. Ngga tau diri emang.

Di rumah temen pun kegiatannya cuma rebahan, tapi ada aja gitu sambilannya. Entah bertukar cerita, denger musik, atau main game.


Dah segitu aja memorable ramadan versi aku. Cerita lainnya seputar memorable ramadan bisa kalian klik ini yaww. Disitu aku juga masih bercerita tentang memorable ramadan lainnya.


Dadaaah, sampai ketemu di postingan selanjutnya


A Day in My Weekend


Weekend tlah tiba!! Weekend tlah tiba!! Hati ku gembiraaa!!!

Eits, jangan senang dulu. Tugas kuliah sedang menanti mu. Huahahahah *ketawa jahat*.


Postingan ini ku persembahkan buat kalian yang ingin tahu a day in my weekend, soalnya kalo nggak pengen tahu, nggak bakalan klik postingan ini hehe.


Jadi biasanya kalo dalam satu minggu kerjaan lagi padat, pas weekend aku cuma rebahan hampir seharian. Paling diselingi dengan merajut atau membaca buku. Untuk ku, ini adalah recharge terbaik setelah sekian hari tenggelam dalam rutinitas.


Tapi kadang dalam dua minggu sekali saat musim kuliah tiba, aku menghabiskan waktu ku dengan kuliah. Kebayang nggak, capeknya kayak apa? Hmm, bukan capek juga sih sebenernya, tapi lebih ke energi ku berkurang. Definisi capek sama energi berkurang itu beda dalam kamus ku. Kalo capek, tinggal tidur aja hilang. Tapi kalo energi ku berkurang, perlu waktu beberapa hari buat dapat mengisi mood bank kembali. Aelah ribet wkwk


Kadang juga weekend ku dihabiskan dengan mengerjakan tugas yang belum sempat dikerjain. Aku punya rules, pokoknya tugas jangan sampe dikerjain pas hari H dan kalo bisa kerjain sendiri aja deh biar ilmunya meresap. Ini apaan dah haha. Pokoknya gitu.


Kegiatan lain yang biasa ku lakukan saat weekend adalah bersih-bersih. Hari biasa pun aku bersih-bersih, cuma nggak seintens kalo lagi weekend. Kalo weekend ku usahain agar tempat yang nggak biasa dibersihin, jadi bersih juga.


Intinya kegiatan ku selama weekend, berkutat seputar kegiatan rumah atau tugas kuliah berstatus pending yang nggak bisa ku kerjain di hari biasa. Lalu diikuti dengan kegiatan seperti hobi ku, menulis atau merajut. Kalo hobi ini sih, di hari biasa juga selalu ku sempatkan. Ini jadi semacam me time juga untuk ku.


Nah baru kalo lagi punya budget berlebih, aku memberi me time lain sekaligus self reward untuk diri ku sendiri, yaitu berupa spa (luluran/creambath) atau pijat refleksi. 


Dan terakhir, yang menurut ku paling penting adalah quality time bersama orang tersayang. Entah orang tua, pasangan atau sahabat. Karena tujuan lain kita menghabiskan waktu di hari kerja adalah untuk bersenang-senang bersama mereka, bukan?


Dan ya begitulah kegiatan random ku di akhir pekan. Jadi meskipun udah tahu mau ngapain aja, aku tetap nggak punya rundown kegiatan tetap. Seperti biasa, aku selalu membiarkan hidup ku mengalir seperti air. Hahaha. Sampai jumpa di postingan selanjutnya 



Rekomendasi 3 Akun Resep Makanan Sehat

 



Heiho, aku kembali!! Kali ini aku akan merekomendasikan 3 akun intagram yang membagikan resep makanan sehat yang cocok banget buat para pejuang diet. Siapa aja itu? Mari kita simak!


menudietharian

Akun menudietharian by Elsa prd ini berisi resep makanan sehat dengan bahan sederhana, mudah didapat dan dengan teknik pengolahan yang nggak ribet. Tentu aja karena Mba Elsa ini pernah jadi anak kos, makanya menu yang disajikan simpel dan mudah direcook.

Aku juga udah pernah recook beberapa resepnya karena emang beneran semudah itu, selain itu aku juga pernah ikut kelas bimbingan dietnya selama 2 minggu. Hasilnya ke tubuh aku masih belum berubah banyak sih (karena aku masih kurang telaten heheh), tapi memberikan aku sebuah pengalaman baru. Jadi selama 2 minggu itu aku diwajibkan menyiapkan meal plan yang sudah disediakan dan masak sendiri. Dari situ aku sadar, ternyata aku bisa toh masak sendiri sesuai dengan kebutuhan kalori ku. Mudah sebenarnya, tapi terasa sulit karena kita harus punya kontrol diri dan kesadaran penuh dalam menjalaninya.


dapur.pandamerah

Ketemu akun ini berkat stalking jaringan akun orang-orang yang berhasil diet. Beberapa kali mereka ngetag akun ini, akhirnya ku kepoin lah. Ternyata isinya seputar tips diet dan menu makanannya. Yang aku salut, mba nya tetap berhasil turun berat badan dengan diet yang santuy. Tetap makan cemilan, es krim, dan semua makanan yang 'katanya' bisa bikin gendut.

Di akun tersebut, mba nya juga menjelaskan ilmu diet yang beliau terapkan. Jadi nggak asal diet yang cuma ngatur pola makan, tetap ada mindset dan ilmu perdietan yang jadi modal utamanya. Selanjutnya tinggal diatur aja sesuai kesukaan, kemampuan dan kebutuhan.

Nah di akun ini tuh, resep makanannya juga masih simpel dengan bahan yang mudah didapat dan pengolahannya juga nggak sulit. Recommended sekali buat kalian yang lagi cari ide menu buat diet dan menu makanan sehat.


syifa_healthyfood

Awalnya nemu akun ini dari youtube dengan nama yang sama, akhirnya aku follow juga deh instagramnya biar nggak ketinggalan resep tertulis. Isi youtube dan instagramnya nggak jauh beda. Di akun ini selain resep masakan, sesekali juga ada konten tentang kehidupan di desa. Dimana kreatornya sendiri punya kebun sayur di halaman rumah, jadi kalo pengen masak dengan menu sayuran tinggal ambil di kebunnya. Asik banget liatnya, berasa pengen berkebun juga nih hehehe.


Segitu dulu aja 3 akun yang bisa aku ceritakan dan aku sangat merekomendasikan sekali ketiga akun ini buat yang lagi nyari referensi menu diet nan sehat. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.


Hobi Lama Bersemi Kembali


Udah memasuki hari ke-16 aja nih, gimana puasanya? Masih lancar?


Hari ini temanya tentang hobi baru, tapi bagi ku ini adalah hobi lama yang bersemi kembali? Kenapa? Simak yuk!

Salah satu hobi yang bikin aku keranjingan selama beberapa bulan ini (selain menulis) yaitu merajut. Merajut ini merupakan hobi ku dari lama, sejak jaman SMP. Lalu sempat hiatus selama beberapa tahun karena males, di circle ku juga nggak ada yang suka dan bisa ngerajut, jadi hobi itu ku tinggalin begitu aja.

Begitu terus, sampai badai QLC itu menghantam. Aku seperti orang kebingungan. Kayak hampa aja gitu dan berkat sharing dengan seorang kawan yang pernah mengalami hal serupa. Ia bangkit dari keterpurukannya karena hobi yang selama ini ia tinggalkan. Sebenarnya manfaat dari menekuni hobinya itu sih yang membuat dia jadi menemukan dirinya sendiri.

Aku jadi tersadar. Selama ini aku nggak pernah ngelakuin apa-apa untuk menemukan diri ku sendiri. Aku hanya mengalir mengikuti arus rutinitas dan begitu arus itu mulai berubah. Aku terguncang. Aku pun mulai flashback dan merenungi semua yang terjadi.

Saat itu aku jadi teringat hobi waktu SMP, yaitu merajut. Ku cari beberapa starter kit alat rajut yang pernah ku beli dan beberapa benang yang masih tersisa. Berbekal benang seadanya, aku mulai merajut apa yang ku bisa. Bros bunga. Bros pita. Keduanya ku buat sampai benang habis, hasilnya lumayan. Sejauh ini ternyata kemampuan ku oke.

Beranjak dari itu, setiap gajian aku menyisihkan uang buat beli benang untuk mengeksplor hal-hal baru dari merajut. Sampai saat ini merajut jadi salah satu healing ketika aku lagi stres dan jenuh. Itu berjalan cukup efektif pada ku.

Manfaat yang ku rasakan, aku jadi lebih mindful untuk menyelesaikan apa yang ada di hadapan. Seperti menyelesaikan project merajut.

Jadi, itu cerita ku dengan hobi ku. Bagaimana dengan hobi mu? Mari bercerita di kolom komentar.


 

3 Bahasa yang Ingin Dikuasai



Yuhuuu udah hari ke-15.

(Akhirnya sampai juga di postingan ke-15 setelah nyicil 4 artikel telat posting).


Hari ini temanya membahas tentang bahasa yang ingin dikuasai. Bicara masalah bahasa, ada banyak banget bahasa di dunia ini dan nggak semua bahasa bisa ku pelajari karena keterbatasan waktu.


(Helehh, alibi lu hel, bilang aja males wkwk).


Dari sekian banyak bahasa aku paling tertarik menguasai 3 bahasa ini. Apa aja? Simak yuks!


  1. Bahasa Inggris

Bahasa pengantar internasional ini udah dari lama banget aku tertarik untuk mempelajarinya. Udah dari jaman SD dan sebagai bantuk nyata keseriusanku untuk mempelajari bahasa ini, aku belajar bersungguh-sungguh di sekolah dan selalu dapat nilai diatas 90 untuk mata pelajaran bahasa inggris. Sebagai penunjang lain untuk menambahkan kekayaan kosakata, aku juga suka dengar lagu dengan bahasa inggris, nonton film berbahasa inggris (masih tetap pakai subtitle tapi ya hehe).

Aku percaya, dengan kita menguasai bahasa inggris, minimal saat keluar negeri nggak nyasar karena udah ngerti beberapa kosakatanya.


  1. Bahasa Korea

Annyeong! Siapa yang jadi pengen belajar bahasa korea karena sering nonton drakor?

Yep, kalian nggak sendiri. Aku juga gitu kok. Soalnya ada beberapa kosakata bahasa korea yang sering terngiang-ngiang sehabis nonton drakor, seperti aigoo, eomma, appa, chingu, saranghae, dll.

Beranjak dari sana, kadang bisa kita temui beberapa drakor on going favorit kita yang subtitlenya masih belum keluar, padahal udah penasaran banget sama jalan ceritanya. Tapi ya mau gimana, kita nggak ngerti bahasa korea, terpaksa deh nunggu subtitlenya keluar dulu. Oleh karena itu, aku jadi pengen banget belajar bahasa korea. Minimal biar bisa ngerti duluan lah kalo lagi nonton drakor, TV show, dll. Syukur-syukur kalo bisa ke Korea Selatannya langsung. Hehehe.


  1. Bahasa Arab

Jadi pengen belajar bahasa Arab supaya bisa ngerti terjemahan isi Al-qur’an dan bisa membaca Al-qur’an sesuai makhrajnya. Sesederhana itu, tapi aku berharap bisa menjadi ladang pahala dalam rangka menuntut ilmu.


Demikianlah tulisan singkat ini berakhir, apapun bahasa yang ingin dikuasai. Semoga bisa memberi manfaat untuk kita pribadi maupun orang sekitar. Yah, mana tau kan kita bisa jadi guide wisata atau kita sendiri yang berkunjung ke negara dengan bahasa yang ingin kita kuasai tersebut.


Sampai bertemu di postingan selanjutnya.