Tampilkan postingan dengan label BPN Ramadan 2019. Tampilkan semua postingan

Persiapan Menyambut Lebaran





Tulisan ini dibuat lebih cepat satu hari dari seharusnya. Kenapa? Karena aku sudah mulai sibuk mempersiapkan untuk lebaran besok. Yeay!

Terutama kue dan jajanan. Seperti yang udah aku bahas di postingan sebelumnya.

Membuat kue dan jajanan itu memerlukan waktu yang tidak sedikit bukan? karena itu hari ini aku buat khusus untuk menyelesaikan challenge ini.

Seperti yang sudah pernah ku bahas sebelumnya, persiapan yang paling banyak ku lakukan adalah untuk jajanan. Momentum lebaran ini bisa jadi ajang aku untuk mengeksplor lagi skill memasak ku. Udah lama nggak berkreasi dalam masakan sih. Me time me time mumpung liburan....

Untuk hari ini, jajanan yang mau aku bikin stik bawang dan kue garpu. Sebuah jajanan yang termasuk mudah bagi orang dengan skill memasak pemula seperti aku.

Dan besok, aku mau bikin pempek ala ala dan oreo cheesecake. Semoga berhasil dan rasanya nggak mengecewakan ya, guys!

Oiya, sebelum itu kan aku harus ke pasar dulu, belanja bahan makanan dan segala hal penunjang sebelum aku eksekusi masakannya.

Bersyukurnya juga tahun ini aku udah punya alat alat yang lengkap untuk mendukung proses pembuatan kue.

Dulu aku kalo mau bikin kue, mesti nebeng nebeng dulu di rumah sepupu. Mesti nunggu dan ngajak mereka dulu buat bebikinan, baru deh aku bisa ikut bikin kue juga. Dan emak ku dulu juga nggak terlalu percaya kalo aku bisa masak, bisa bikin kue. Butuh waktu lumayan lama untuk meyakinkan emak supaya percaya sama kue buatan ku.

Persiapan lainnya, aku juga bersih-bersih rumah. Mana tau ada yang bertamu nanti. Hm, apalagi ya, hal yang akan banyak aku lakukan dalam mempersiapkan selain bikin jajanan ya bersih bersih.

Itu aja sih, hal yang akan menyibukan aku selama 2 hari ini. Kalo kalian?

Saran aku, ketika udah nggak ada lagi kue atau makanan yang dibikin atau sudah nggak ada celah lagi di rumah untuk dibersihkan mending isi waktu dengan bikin kartu ucapan selamat lebaran atau masukin duit thr buat anak-anak ke angpao. Kan waktu kita nggak terbuang percuma, yekaanns??

Ah, ku rasa tulisan ini jadi semakin random. Aku udah nggak sabar banget buat bebikinan, udah lama juga nggak menjalankan hobi yang satu ini.

Karena ini postingan terakhir dari rangkaian kegiatan 30 hari ramadhan challenge, maka aku mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama acara ini berlangsung ada postingan yang perkataannya menyinggung dan ada pihak yang merasa dirugikan terhadap tulisan ku. Aku mohon untuk membukakan pintu maaf yang seluas-luasnya. Manusia macam aku ini tidak luput dari kesalahan sekecil apapun.

Hal yang masih belum bisa aku sangka sampai saat ini adalah akhirnya aku bisa menyelesaikan tantangan ini dengan segala drama selama 30 hari prosesnya. Huhu terharuu..

Daaaaannnnn..... sebagai kalimat penutup.

Saya Helka Sari Rezeki mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Tahun 1440 H. Semoga amal ibadah dan niat baik kita menjadi boomerang baik bagi kehidupan kita kedepannya. Minal aidzin wal fa idzin, mohon maaf lahir dan batin.

Semoga kita bisa terus memberikan kontribusi terbaik bersama komunitas blogger perempuan!

Seuntai harapan Dipenghujung Ramadhan





Hari ke-29 dari bulan yang penuh rahmat ini. Entah harus sedih atau bahagia. Sedih karena harus berpisah lagi dengan bulan ramadhan dan segala rahmat dan berkahnya, tapi juga cukup bahagia untuk menyambut lebaran dengan segala hiruk pikuknya.

Jujur, aku merasa bulan ramadhan tahun ini berlalu dengan sangat singkat. Atau karena aku yang merasa ramadhan tahun ini berbeda dari tahun kemarin.

Ya bedanya, tahun ini jadwal bukber tidak sebanyak dulu. Rasanya hanya dua kali aku bukber diluar. Selain karena nggak mau jadi panitia, faktanya aku emang bukan anak hits yang punya geng atau kelompok pertemanan lain selain teman sekelas.

Ramadhan tahun ini juga jadi ramadhan pertama untuk ku beradaptasi di tempat kerja baru. Tempat kerja yang sebenar-benarnya bekerja.

Lalu tahun ini juga jadi ramadhan pertama ku menjalankan pola makan baru dan diet wkwk

Melihat banyaknya baju dan celana yang sudah mulai tidak muat di badan, aku memutuskan untuk diet. Bukan diet ketat sih, tapi hanya mulai mengubah porsi makan dan isi menu. Olahraga juga mulai ku jalankan, meskipun bukan olahraga yang banyak gerak. Aku cuma stretching biasa hehe yang penting membangun kebiasaannya dulu. Masalah ntar berhasil apa engga mah ya yang penting coba dulu.

Aku yang biasanya saat berbuka memakan semua yang tersaji di depan mata, sekarang sudah mulai memilah mana yang sesuai untuk menunjang proses diet dengan yang tidak. Intinya menu makanan aja sih yang dijaga. Semoga aja pas lebaran nanti, badan aku juga nggak jadi lebar-an.

Ramadhan dari tahun ke tahun emang selalu punya cerita tersendiri dengan segala perbedaannya. Jangan hanya membandingkan ceritanya, tapi juga review mana yang kira-kira perlu ditingkatkan dan mana yang perlu diperbaiki. Jangan juga hanya melihat hasil, tapi proses bagaimana kita mau berubah ke arah yang lebih baik lagi dengan menjadikan bulan ramadhan sebagai ajang untuk melatih diri.

Doa dan harapan yang bisa ku panjatkan adalah semoga bisa bertemu kembali di bulan ramadhan tahun depan dengan anggota keluarga yang masih lengkap dan diberi kesehatan serta kelancaran dalam menjalankan ibadah.

Dalam ibadah pun juga, semoga ada peningkatan lagi, kebiasaan buruk juga sudah harus dikurangi.
Mungkin hanya itu sedikit doa dan harapan yang bisa aku selipkan agar tahun depan bisa menjadi ramadhan yang lebih baik lagi.

Memaknai Berkah Ramadhan




Hari ke-28. Momen terbaik ramadhan tahun ini.

Sebetulnya ada begitu banyak  momen terbaik yang terjadi disetiap harinya, hanya saja kita yang kurang peka dalam menangkap hal itu. Contohnya aku.

Karena tahu ada tema itu di challenge kali ini, aku coba mengingat-ingat lagi apa saja momen terbaik yang terjadi di ramadhan tahun ini. hmmmmm...

Menurut ku, momen terbaik yang bisa ku dapat di ramadhan tahun ini adalah aku masih bisa berkumpul dengan keluarga. Sahur bareng, buka puasa bareng, dan melewati hari hari bersama mereka. Meskipun di tahun ini orang tua ku mulai sakit-sakitan dan masih juga sering terlibat perdebatan dengan mereka, tapi aku sayang dan sebetulnya tak berniat seperti itu. Semoga orang tua ku selalu diberi kesehatan. Aamiin.

Lalu, THR.

Baru tahun ini sih, aku dapat THR seperti yang aku idam-idamkan. Ini bukan THR pertama ku selama bekerja, tapi ini merupakan THR dengan jumlah terbanyak yang pernah aku dapatkan. Dan aku bisa berbagi sedikit lebih banyak juga dengan orang sekitar. Berbagi itu sungguh punya kesan tersendiri. Melihat orang yang ku beri bahagia, aku pun juga ikut bahagia. Hanya saja, kadang aku masih belum bisa memberi sepenuhnya tanpa memikirkan diri sendiri. Aku hanya bisa memberi sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Tidak seperti orang-orang dermawan pada zaman Rasulullah yang ikhlas menginfaqkan seluruh hartanya.

Dan lagi lagi karena challenge yang ditawarkan blogger perempuan network ini. Challenge blog pertama yang aku ikuti.

Setelah memutuskan untuk ikut terlibat dengan hal ini, aku berkomitmen dan merasa punya tanggung jawab untuk menyelesaikan satu tulisan setiap harinya.

Hari demi hari aku lewati, mulai dari masa masa bersemangat sampai semangat mulai redup, aku lalui. Hampir ingin menyerah, tapi begitu aku tengok lagi tulisan yang telah aku buat. Rasanya sayang sekali jika aku berhenti sampai disini. Masih ada begitu banyak tema yang harus aku eksplor.
Sebagai blogger pemula, challenge ini bermanfaat sekali.

Selama 30 hari kita disuguhkan tema yang berbeda-beda untuk setiap tulisan. Aku yang biasanya cuma nulis tentang curhatan, pengamatan ku dan review barang, sekarang jadi dituntut untuk menyelesaikan tulisan tentang resep masakan, kecantikan, serta informasi bermanfaat lainnya.

Belum lagi mikir dan buat gambar visualnya. Rasanya benar-benar tidak semudah yang aku bayangkan di awal. Jadi aku sangat sangat berterima kasih pada BPN yang sudah mengadakan challenge ini. Terima kasih karena sudah membuat bulan ramadhan ku tahun ini jadi lebih berbeda.

Tentang Jajanan Khas Lebaran





Hari ke-27. Jajanan Lebaran.

Ini yang paling aku suka saat lebaran. Satu hari dimana kita bisa makan enak dengan gratis wkwk
Ya ampun jiwa misqueen ku keluar ;D

Ngomongin tentang jajanan khas lebaran pembahasannya nggak jauh jauh dari ketupat, kue kering, opor, rendang, bakso, dan teman-temannya.

Di tahun tahun sebelumnya, aku biasa bikin kue kering sendiri. Dengan peralatan alakadarnya, tapi jadi juga kue ku, meskipun dari tampilan nggak terlalu meyakinkan.

Tapi tahun ini –karena udah dapat THR- aku pengen pesan kue kering aja, tapi pesannya yang homemade gitu. Biasanya lebih nendang sih rasanya kalo menurut aku daripada yang dijual di pasaran. Menurut aku sih yaa, nggak tau kalo menurut kalian.

Jauh jauh hari sebelum ramadhan olshop kue kering homemade udah mulai open order, aku masih santai aja. Belum ada niat buat pesan dulu. Sampai karena ada suatu hal, sebelum duit THR terlihat hilalnya, duit ku udah habis duluan sampai ke tabungannya ludes. Aku masih kalem aja saat itu, masih ada waktu, masih sempet.

Dugaan ku meleset.

Ternyata baru h-7 duit THR baru cair, sedangkan olshopnya udah pada close order. Aku bisa apa?!?!?

Tadinya aku mau bikin sendiri kue kering, tapi sepertinya nggak sempat. Deadline ku untuk challenge ini aja banyak banget yang ketinggalan. Merasa nggak ada pilihan lain, akhirnya aku menjatuhkan pilihan pada kue kering yang dijual per kilo di pasaran. Produksi yang masih masuk industri rumahan juga.

Aku kemakan omongan ku sendiri. hufttt....

Emang udah terbiasa tiap tahun bikin kue sendiri, begitu beli rasanya kayak nggak lengkap deh. Untuk itu dalam rangka memenuhi jajanan di toples toples, aku menambahkannya lagi dengan stik bawang, kue garpu, dan oreo cheesecake.

Kue kue yang mudah dibuat aja, biar nggak ribet dan bahannya juga mudah dicari. Kan lebaran tinggal menghitung hari.

Lain halnya dengan menu utama di lebaran tahun ini. Untuk menunya apa, aku masih belum bisa memastikan. Ada banyak pilihan makan enak yang harus dicobain huhu

Aku dilema.

Ramadhan Produktif bareng BPN




Hari ke-26. Mengisi waktu selama Ramadhan.

Apa aja yang aku lakukan dalam menghabiskan waktu selama Ramadhan tahun ini?

Kalo jaman SD, kegiatan selama ramadhan ku lebih banyak ke TPA dan main.

Terus jaman SMP dan SMK, aku mulai jarang tadarusan atau mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat, aku malah lebih banyak main.

Dasar aku.

Setelah lulus dari SMK aku mulai berubah.

Tahun 2017. Ramadhan pertamaku di tempat kerja. Bukan tempat kerja yang idaman banget sih, aku cuma jadi kasir toko waktu itu, tapi lumayan mengurangi jam main ku sama temen-temen. Aku yang biasanya ngumpul sama temen, sekarang udah harus bekerja.

Begitu pun di tahun-tahun berikutnya. Waktu ku nggak hanya tentang main lagi sekarang, bahkan jumlah teman ku juga mulai berkurang. Pernah dengar tentang semakin dewasa seseorang, semakin ia mengutamakan kualitas pertemanan maka kuantitas temannya pun juga mulai berkurang. Ya, aku sedang berada di tahap itu sekarang.

Selain karena itu, juga karena teman-teman dekat ku sedang berada pada jalan yang berbeda dengan ku sekarang, jadi masing-masing dari kami punya kesibukan.

Tahun demi tahun, hal bermanfaat yang pernah aku tinggalkan dulu perlahan mulai aku hidupkan kembali. Melalui bulan ramadhan, aku ingin membangun sebuah kebiasaan baru. Kebiasaan yang semoga berdampak baik untuk kehidupan ku. Contohnya seperti tadarusan, istighfar, dan segala hal berfaedah lainnya.

Tepatnya di tahun ini, tahun 2019. Saat aku mulai ingin menghidupkan kembali blog ini. Challenge dari Blogger Perempuan Network datang memberikan angin segar untuk ku memulai kebiasaan baru.
Blog yang terlupakan, hobi menulis yang sudah lama ditinggalkan, kini perlahan mulai muncul kembali. Orang kayak aku harus dipaksa pakai challenge ginian biar mau berubah. Hmmmm

Selain menulis, untuk hal-hal lain pun juga mulai ada peningkatan. Dan penurunan juga, karena aku yang masih belum sempurna dalam hal memanajemen waktu. Untuk mengikuti challenge ini saja contohnya.

Awal awal mau ikut dan mulai, aku excited banget. Karena ku pikir aku bisa mengerjakan challenge tersebut saat pagi, setelah sholat subuh. Daripada waktu tersebut ku isi dengan tidur kan lebih baik nulis. Nggak sampai menggangu jam kerja dan ibadah juga kan. Sempurna, pikir ku.

Satu minggu pertama berjalan lancar, kemudian saat memasuki minggu kedua serangan kantuk mulai menyerang. Ketika waktu tidur rest time kerja sudah nggak cukup lagi untuk mengcover rasa kantuk, akhirnya aku kembali ke kebiasaan awal. Tidur setelah sholat subuh.

Dasar aku.

Gara-gara kebiasaan yang masih belum berubah sempurna itu, membuat aku jadi keteteran dalam memenuhi challenge yang sudah dijadwalkan setiap harinya.

Kalo udah gini, apakah aku akan berhasil menyelesaikan tantangan 30 hari menulis dari BPN? Kita lihat saja.

Ragam Tradisi Lebaran




Hari ke-25. Tradisi lebaran.

Apa sih tradisi itu?

Tradisi adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.

Ngobrolin tentang tradisi lebaran ini emang nggak ada habisnya, karena di Indonesia sendiri tradisi lebaran di berbagai kota beda beda. Itu baru di Indonesia, belum lagi di dunia. Banyak banget pasti.

Untuk di daerah ku sendiri aja, setiap malam lebaran biasanya diadakan pawai atau konvoi mobil hias bertemakan hari raya idul fitri atau lebaran dengan diiringi lantunan takbir. Biasanya diikuti oleh kelompok remaja masjid atau instansi.

Kembang api juga ikutan memeriahkan riuhnya malam lebaran. Hanya saja beberapa tahun terakhir ini penggunaannya dibatasi. Entahlah karena apa, berbahaya mungkin. Denger denger juga pernah terjadi insiden karena kelalaian pemakai kembang api ini.

Malam itu jalanan macet sekali, ya karena hanya ini satu-satunya hiburan yang ada di kota ku. Beruntungnya rumah ku berada di salah satu jalan protokol kota, jadi nggak perlu capek capek buat ngeliat pawai. Paradenya pasti lewat depan rumah ku.

Untuk mengisi malam itu, kami sekeluarga juga ada acara bakar bakar. Semacam kayak acara tahun baruan lah, sambil icip icip kue jajanan khas lebaran yang dibikin tadi siang.

Besoknya, pagi pagi sekali aku udah siap siap untuk berangkat sholat ied di masjid. Takut nggak kebagian tempat yang strategis buat duluan keluar soalnya. Iya, jadi kalo shalat ied selesai, pintu keluar masjid rasanya jadi kayak nggak cukup dilewatin.

Belum juga sholat udah mikir buat keluar, manusia macam apa aku ini. hmmmm

Setelah shalat ied selesai, aku langsung bersalam-salaman dan bermaaf-maafan sama orang tua, adek, om, tante, sepupu, dan seluruh keluarga yang lain.  Sebetulnya di masjid tadi juga udah bersalam-salaman sih, meskipun nggak kenal siapa tapi ini bagus untuk mempererat ukhuwah islamiyah.

Kemudian nyekar ke makam kakek dan nenek. Kuburan jadi ramai loh, kalo hari lebaran karena banyak yang nyekar ke makam sanak-keluargnya. Termasuk aku.

Setelah prosesi tersebut selesai, barulah ke acara yang ditunggu-tunggu. Yaitu makaaannn!!!
Makan jajanan khas lebaran di kampung halaman bersama keluarga yang masih lengkap itu rasanya..... subhanallah.

Ini tradisi lebaran di tempat ku, kalo di tempat mu? sharing yuk!

Tentang Baju Lebaran




Hari ke-24. Tentang baju lebaran.

Beberapa hari terakhir ini pasar, toko baju, dan semua pelaku yang bergerak dalam industri clothing dan busana muslim laris manis. Pasalnya sejak mendekati lebaran mulai ramai orang berburu promo belanja, diskon harga murah, dan varian model serta warna pakaian yang memanjakan mata. Sayang dilewatkan, kata mereka yang berduit.

Bahkan sempat viral di sosmed, mukena Syahrini laris manis terjual 5000 potong lebih dengan harga yang fantastis. 3,5 jutaan gengs harganya. Hal ini tentu saja membuat jiwa jiwa misqueen bergetar.

Tak hanya itu, sempat viral juga potret anak-anak panti asuhan yang diajak berbelanja ke mall untuk membeli baju lebaran. Konten yang mengandung bawang bombay ini justru bikin aku intropeksi diri dan merasa sangat bersyukur.

Konten tersebut berisi foto wajah heran, antusias, bahagia, ragu, polos khas anak-anak yang semua anak tersebut dari sebuah panti asuhan saat mereka diajak salah satu yayasan untuk berbelanja ke mall. Bahkan ada yang sampai masuk angin dan muntah juga begitu masuk mall. Hal ini membuat karyawan yang melayani mereka justru malah menangis haru melihat tingkah polos mereka.

Jangankan karyawannya. Aku yang cuma ngeliat dan nyimak ceritanya lewat hp juga ikut syedihh dan terharuuu...

Bener ya kata sebuah pepatah. Hidup itu jangan selalu mendongak ke atas, coba sesekali tengok ke bawah. Ada orang yang jauh lebih tidak beruntung dari kamu. Kadang hidup yang kamu keluhkan justru adalah hidup yang orang lain inginkan.

Betul banget.

Sebenernya aku juga pernah sih ada dititik yang sama kayak anak-anak itu. Aku bukan anak panti asuhan, aku hanya terlahir dari keluarga yang tidak bisa dibilang berlebihan tapi bukan juga selalu kekurangan. Kaum menengah. Suatu kaum yang dimana hanya tercukupi kebutuhan pokok saja, seperti makan, minum, sekolah, listrik, air. Yah, basicnya kehidupan di Indonesia sih.

Sedangkan untuk baju dan hal lain yang tidak terlalu menjadi prioritas menunjang kehidupan sering di skip aja.

Aku pernah tidak membeli baju lebaran selama 6 tahun berturut-turut atau lebih mungkin, entahlah, aku hanya ingat itu. Ngeliat temen-temen berlebaran dengan baju gamis, aku hanya memakai baju busana muslim atau baju atasan dan rok yang ku padu-padankan sedemikian rupa agar terlihat juga seperti pakaian gamis.

Pernah juga saat itu aku diberi gamis oleh sanak keluarga ku, bukan yang baru tapi masih bagus untuk dipakai. Hanya saja model potongannya tidak terlihat cocok untuk anak seumuran ku. Aku tetap bersyukur. Setidaknya aku sudah mulai memakai gamis.

Barulah sekarang ini, diusia 20 tahun aku sudah bisa membeli gamis dengan uang yang ku peroleh dari hasil jerih payah ku sendiri. Rasanya? Bahagia bukan main. Meskipun pada awalnya aku sempat bingung untuk memilih –karena memang tak terbiasa ada pilihan- aku akhirnya jatuh cinta pada gamis polos berwarna biru tua dan dengan model baju yang ku suka.

Alhamdulillah.

Balada Bukber Bareng Teman




Suatu hari di sebuah grup chat..

A : Woy kangen nih! kita kapan bukber??
B : Iya nih, kapan?!?
C : Atur tanggalnya dulu woy, kapan semuanya bisa ikut?!
D : Gue mah ngikut aja, acc terus..
A : Kalian aja atur, gue terima bersihnya.
C : Tanggal 23 aja gimana?
A : Yah, gue tanggal segitu ada bukber sama temen SMP
B : Gue bukber sama temen TK
D : Gue masih belum balik tanggal segitu

Perdebatan itu terus berlangsung sampai akhirnya.....

A : Mohon maaf lahir batin ya temen-temen semua.
B : Iyaa, maafin gue juga ya kalo ada salah
C :Gue juga ya.
D : Sama gue  juga.

Ada yang kasusnya sama kayak diatas?

Banyak.

Pembahasan kali ini klasik sekali. Bukber bareng teman.

Ada yang berhasil berkumpul dan acaranya lancar jaya serta pesertanya sesuai list bukber –bahkan bisa lebih-, ada juga temen yang udah list nama tapi pas hari H malah gak jadi, ada juga yang cuma sekedar wacana.

Macem macem deh pokoknya.

Kalo pengalaman aku sih, hm, oke aku ceritain.

Aku pernah jadi salah satu panitia bukber alumni sekolah. Bukan yang skala besar sih, paling cuma sekitar 24 an orang. Iya, itu jumlah teman sekelas ku dulu.

Awalnya aku excited banget ngumpulin temen-temen buat ngadain bukber. Aku sama salah satu temen secara suka rela mengajukan diri menjadi panitia dengan harapan bisa ketemu sama temen lama lagi.

Eits, bukan karena seseorang ya, ini pure karena emang udah lama aja nggak ketemu. Jadi ingin bernostalgia bareng. Mueheheh

Kemudian dibikinlah grup chat untuk menampung aspirasi dan informasi disitu.

Seperti biasa lah ya, drama orang yang udah lama nggak ketemu. Tanya tanya kabar, kangen-kangenan, sampai mulai mengarah ke pembahasan bukber.

Disini peminatnya mulai berkurang, pelan pelan mereka yang tadinya sering banget muncul di grup malah cuma jadi penonton doang. Ngebiarin aku yang koar koar meminta pendapat mereka tentang tanggal dan tempat bukber.

Beberapa orang yang masih aktif bales chat aku disitu bermusyawarah hingga muncullah tanggal dan tempat bukber yang sudah disepakati.

Tinggal list nama orang yang pasti bakalan ikut biar bisa booking tempat duluan. Maklum ya karena emang tanggal yang dipilih ini udah mendekati hari raya banget.

Setelah planning selesai, hari demi hari berlalu.

Sampai di hari-H, tebak apa yang terjadi?

Dari 5 orang yang udah isi list, cuma 4 orang yang bener-bener bisa datang pas hari H. Jelas ini bikin aku sebagai panitia harus nombokin pembayarannya ntar. Untung lagi punya duit.

Disitu aku ngerasa kecewa banget sama mereka dan berjanji sama diri sendiri buat nggak mau lagi jadi panitia bukber tahun depan. Bodo amat juga deh, tahun depan ada bukber apa kagak.

Udah perjuangan buat ngumpulin orangnya kayak ngumpulin 7 dragon ball. Bayangin aja dari 24 siswa di kelas dulu, yang ketemu kontaknya cuman 13 orang. Itu udah termasuk aku lagi.

Di grup mau minta pendapat malah dikacangin, tapi aku sangat sangat menghargai temen yang juga udah mau menanggapi. Ini aku terima kasih banget loh ya.

Dan aku juga berterima kasih sebesar-besarnya buat temen yang juga mau berhadir pas hari H. Meskipun sedikit tapi kebersamaannya lumayan lah :’D

Kabar baiknya lagi, aku gajadi nombokin pembayaran gara-gara ada yang gajadi ikut. Salah satu temen ku ada yang bersedia membayarkan, bahkan semua pesanan kita dibayarin sama dia. Baik banget :’)

Emang yah, kalo niat kita baik akan berakhir dengan kebaikan juga meskipun nggak sesuai harapan.

Mulai dari niat ingin menyambung kembali silaturahmi, terus drama drama temen di grup chat, sampai akhirnya bisa bukber gratis. Sungguh sebuah kejadian yang nggak terduga.

Yep, segitu aja dulu yang bisa aku ceritain mengenai balada bukber bareng temen. Sebenernya ada banyak sih, tapi cuma ini aja yang bikin aku cukup menguras emosi.

Bye!

Make Up Lebaran ala Beauty Vlogger




Hallo..

Gimana puasanya? Masih lancar kan?

Hari ini sudah menginjak hari ke-22 di bulan Ramadhan. Emang waktu yang tepat banget nih untuk mulai mencari referensi make up untuk lebaran.  Biar nggak baju aja yang baru, tapi muka juga terlihat fresh dan penampilan pun oke punya.

Zaman sekarang mau make up udah nggak sulit. Asal ada tools dan materials nya kalian udah bisa mulai apply ke wajah. Eits, nggak usah khawatir buat yang masih belum bisa dandan, karena sekarang udah banyak banget tutorialnya bertebaran dimana-mana.

Tapi kebanyakan itu, nggak sempat ngeliatin satu satu mana yang bagus buat ditonton.

Sebenernya semuanya bagus, tinggal kita aja mencocokkan look make up tersebut cocok apa engga sama kepribadian dan bentuk wajah kita.

Kira-kira begitu sih.

Sebenernya aku juga masih belum bisa dandan, makanya postingan ini dibuat untuk memudahkan dalam mencari referensi make up lebaran, tanpa harus nontonin video tutorial yang bejibun jumlahnya di internet.

Langsung aja, mari kita bahas!


Alifah Ratu Saelynda

Beauty vlogger satu ini pasti kalian tau dong. Videonya di youtube tentang review, tutorial, diy, dan segala hal tentang kecantikan dan kesehariannya bisa kalian intip di channel youtubenya, Alifah Ratu Saelynda.

Cewek asal bandung ini juga membagikan tutorial make up simpel untuk lebaran. Kalian bisa klik link ini untuk lebih lengkapnya : https://youtu.be/Dst8XdLQHVM

Sebetulnya video tersebut sudah diupload tahun lalu. 11 juni 2018 tepatnya dan masih oke punya kok untuk dijadikan referensi make up tahun ini. Menariknya lagi, kak Ratu menggunakan one brand tutorial dari wardah, yang notabene-nya produk make up dari brand tersebut sangat mudah kalian temui di drugstore terdekat.


Nanda Arsyinta

Aku tau sama beauty vlogger yang satu ini berkat reviewnya tentang Nature Republic Aloe Vera Gel dan Cuka Apel yang sering dijadiin materi buat akun olshop jualan. Penasaran, akhirnya aku main ke channel youtubenya di Nanda Arsyinta.

Sampai ketemu video tutorial make up untuk lebaran berikut ini : https://youtu.be/267vJunwptg

Link video yang aku share tersebut juga masih video tahun lalu, tapi yang bikin aku suka adalah look make up yang ia aplikasikan. Brand make up yang dipakai juga lokal dan drugstore, pastinya memudahkan kalian untuk mempraktekan tutorial tersebut.


Fitra Zetira

Ketemu video ini saat aku pengen nyari video tutorial terbaru untuk 2019, kali aja ada yang masih ragu dengan look make up lebaran tahun lalu. Bisa nih kalian intip video berikut sebagai referensi, karena videonya bener-bener masih fresh.

Klik link ini yah agar langsung terhubung dengan video yang aku maksud : https://youtu.be/6YOagMO3DsM

Mengusung tema soft, fresh and easy make up look, kak Fitra ini sukses bikin kita pengen praktekin tutorialnya. Make up brand yang dipakai masih random sih, tapi bisa kalian sesuaikan dengan yang ada aja ya.


Segitu aja dulu yang bisa aku bagikan. Tips yang terpenting dari make up lebaran adalah aplikasikan make up yang mampu bertahan lama, karena kan kegiatan hari itu pasti diisi dengan bersilaturahmi. Nggak mau dong, baru 1 atau 2 rumah yang di datengin kalian udah touch up make up berkali-kali. Ya masih mending sih kalo cuma touch up, lah kalo luntur karena keringat kan nggak banget.

Sekian guys, happy trying!

Tips Terbiasa Puasa Sejak Dini




Tema challenge kali ini adalah tips berpuasa untuk anak kecil.

Sangat menantang sekali temanya.

Berhubung aku masih belum menikah dan belum punya anak, jadi tips yang ku bagikan ini bersumber dari cara orang tua ku mendidik aku agar terbiasa berpuasa sejak dini. Ya, aku sudah diajarkan berpuasa sejak masih TK nol kecil, sekitar usia lima tahun kalo nggak salah. Aku lupa.


Tips pertama, beritahu tentang apa itu puasa, apa niatnya, bagaimana pelaksanaannya dan apa yang didapat dari berpuasa itu sendiri.

Ya, mama yang mengenalkan aku apa itu puasa sejak dini. Aku dijelaskan oleh mama kenapa aku harus berpuasa. Intinya sih, mama melakukan pendekatan secara teoritis agar aku bisa memahami dulu tentang puasa. Lalu diajarkan tentang niat berpuasa serta pahala yang aku dapat jika aku berpuasa.


Tips kedua, beri contoh tentang pelaksanaan puasa.

Karena teori aja nggak cukup, anak-anak mungkin belum bisa menangkap akan apa pentingnya puasa sebelum kita mulai mencontohkannya. Bukankah anak-anak itu merupakan peniru yang baik?

Aku jadi terbiasa berpuasa juga karena awalnya mencontoh mama. Biasanya makan siang bareng kan, sekarang aku sendirian. Kan nggak enak. Makanya pelan pelan aku mulai mengikuti mama.

Meskipun belum bilang, “Ma, aku mau puasa..” tapi aku mulai membiasakan diri untuk nggak makan di siang hari. Minimal mulai menguranginya lah agar terlihat seperti orang yang berpuasa.


Tips ketiga, praktekkan.

Jika memberi tahu teori dan mencontohkan bagaimana pelaksanaan berpuasa sudah, maka praktekkan lah. Dengan mempraktekkannya kita jadi tau kan batas kemampuan anak kecil tersebut dalam berpuasa itu sampai mana.

Dalam hal praktek ini, dulu aku diajari untuk berpuasa setengah hari dulu. Aku ikut sahur seperti biasa, tapi saat sudah jam 12 siang aku pun berbuka. Mama biasanya membatasi waktu berbuka siang ku itu sampai jam 1. Jadi begitu sudah jam 1 lewat aku kembali berpuasa seperti biasa.

Praktek ini hanya berlangsung selama aku TK sih, jadi setelah mulai memasuki Sekolah Dasar aku diberi sugesti sama mama untuk berpuasa full.

“Anak yang sudah masuk sekolah dasar itu sudah besar jadi puasanya harus full ya.”

Diberi keyakinan seperti itu bikin aku kuat dalam menjalaninya. Begitulah terus setiap tahun sampai aku merasa terbiasa untuk berpuasa selama ramadhan. Selama diajari praktek berpuasa ini pun mama tidak pernah mengiming-imingi hadiah jika aku berhasil menyelesaikanya. Mama hanya memberi ucapan selamat dan memberitahu ku bahwa hadiah terbaik atas keberhasilan ku dalam berpuasa itu hanya datang dari Allah SWT.

Kebetulan aku juga bukan tipe anak kecil yang suka tantrum dan rewel saat praktek berpuasa, jadi cukup mudah untuk mama menerapkan nilai-nilai puasa itu sendiri kepada ku.

Sekian yang bisa aku bagikan, semoga bermanfaat.

Rekomendasi Aplikasi yang Digunakan Selama Ramadhan





Di zaman sekarang ini rasanya gadget itu nggak bisa jauh dari kita ya, ehm, atau kita yang nggak bisa jauh dari gadget.

Pasti kalian sering liat fenomena ini kan?

Mulai dari anak kecil sampe dewasa, semuanya nggak bisa lepas dari hape di tangan. Nggak munafik, aku juga gitu. Semuanya seakan menjadi candu dan ketergantungan. Cobaannya saat server dan sosial media down kemaren, rasanya jadi ada yang kurang. Megang hape, tapi yang dibuka apa? Aplikasi top sosial medianya pada down.

Ngomongin soal aplikasi, emang banyak banget aplikasi yang ditawarkan saat ini. Mulai dari game, sosial media, lifestyle, online shop, pokoknya yang serba online deh.

Di Ramadhan tahun ini juga aku ditemenin beberapa aplikasi yang menunjang kegiatan ku. Mau tau apa aja? Yuk disimak!


Muslim Pro

Aplikasi ini sangat membantu sekali. Bahkan aplikasi ini juga ada yang khusus didesain untuk menemani beribadah di bulan Ramadhan kita. Aku yang sehari-harinya bekerja dan selalu ditemenin gadget terus, nggak mengurangi waktu kita untuk beribadah dan menambah pahala.

Ada fitur apa aja sih di dalamnya?

Di aplikasi ini ada fitur waktu sholat, jadi fitur ini yang ngingetin kita sholat dengan lantunan adzan yang sesuai dengan setting waktu tempat kita berdomisili. Selain itu ada juga fitur arah kiblat. Ini bisa membantu kita jika berada di tempat baru, pengen sholat tapi nggak tau arah kiblat.

Al-qur’an beserta terjemahannya juga ada dalam aplikasi ini, sangat membantu sekali untuk kita yang punya waktu luang di tempat bekerja tapi pengen tadarusan. Terus buat yang pengen denger murottal qur’an juga bisa pakai aplikasi ini.


Youtube

Aku biasanya menggunakan aplikasi ini untuk menonton kajian islami dari ustadz dengan permasalahan yang ingin kita ketahui jawabannya.

Misalnya tentang amalan apa yang bisa kita lakukan selama bulan Ramadhan dan cara membooster iman kita yang selalu naik turun ini, tinggal search aja di kolom pencarian sampai muncul beberapa pilihan yang relevan dengan yang ingin kita cari. Kemudian klik dan selamat menonton.

Selain menonton kajian islami, aku biasanya nonton cerita inspiratif dari beberapa influencer. Pokoknya ada banyak sekali tontonan berfaedah dan menghibur yang bisa kalian temukan disini asal bisa memfilter aja mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.


Kurangi Berat dalam 30 hari

Bulan Ramadhan jadi momentum bagus banget buat diet. Aku memaksimalkan rencana ini dengan memakai aplikasi ini.

Di aplikasi ini ada rutinitas peregangan untuk pagi saat bangun tidur dan peregangan sebelum tidur, selain itu ada juga rutinitas peregangan lain yang bisa dibeli dengan paket premium.

Ada program pelatihan selama 30 hari juga loh. Gerakan yang ditampilkan pun sangat mudah untuk diikuti, serta ada gambar dan penjelasan juga. Worth it sekali untuk kalian yang tetap pengen olahraga ringan dan bisa dilakukan di rumah.

Kerennya lagi, aplikasi ini berjalan secara offline. Jadi buat yang nggak punya kuota pun tetep bisa mengakses aplikasi ini.


Sebenernya ada begitu banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan ibadah dan mengisi kegiatan kita di bulan ramadhan ini, tapi segitu aja dulu yang bisa aku rekomendasikan. Selamat menjalankan ibadah puasa.

Booster Pahala di Bulan Ramadhan dengan Amalan Ini




Kita mulai memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Hendaknya di 10 hari terakhir ini  agar bisa mereview lagi amalan apa saja yang kira-kira belum dilakukan dan bagaimana agar bisa membooster pahala dengan amalan tersebut.

Mari disimak apa saja amalan yang bisa dilakukan.

1.       Melakukan ibadah puasa
Ini udah pasti dong, kan karena puasa ini yang membuat bulan Ramadhan itu spesial. Usahakan jangan sampai ditinggalkan ya. Manfaat puasa ini selain berpahala juga bagus buat kesehatan.

2.       Melakukan shalat tarawih berjamaah
Shalat tarawih juga salah satu ibadah yang hanya ada di bulan Ramadhan. Karena shalat tarawih berjamaah ini pula masjid jadi ramai dari bulan biasanya.

3.       Memperbanyak sedekah
Zakat, infaq, dan sedekah, udah tau apa bedanya kan? Kalo belum cek di postingan sebelumnya ya. Kalo udah tau, yuk kita perbanyak sedekah. Karena selain membersihkan harta, juga menambah pahala dan rezeki.

4.       Memperbanyak membaca Al-Qur’an
Yup, kita harus memperbanyak membaca al-qur’an juga. Karena di bulan ramadhan, tepatnya pada malam ke-17 merupakan malam nuzulul qur’an, yaitu malam turunnya al-qur’an.

5.       Melaksanakan ibadah umroh
Laksanakan saja bagi yang punya materi berkecukupan.

6.       Melakukan i’tikaf di masjid
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid. Maksud berdiam diri sendiri bukan berarti diam aja dan nggak ngapa ngapain. Melainkan ada niat, tata cara dan amalan lain lagi yang bisa dilakukan selama beri’tikaf.

7.       Mencari keutamaan lailatul qadr
Mencari keutamaan malam lailatul qadr ini ada di malam ganjil sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan.

8.       Menyegerakan berbuka dan mengakhirkan makan sahur
Apakah amalan ini sudah diterapkan?

9.       Perbanyak dzikir, istighfar, dan doa
Dzikir membuat kita mengingat Allah SWT, istighfar membantu menggugurkan dosa kita, dan doa orang yang berpuasa merupakan salah satu alasan doa menjadi tidak tertolak.

10.   Membayar zakat fitrah
Ini wajib ya dan dilaksanakan setiap bulan ramadhan.

Banyak sekali bukan amalan yang bisa dilakukan selama bulan Ramadhan. Tapi untuk wanita yang sedang haid bagaimana? Bagaimana caranya agar bisa mendapatkan pahala juga? Ada caranya kok.

1.       Sedih

Perasaan ini bagus karena saat tak bisa puasa atau tak bisa sholat lalu kemudian ia bersedih, itu merupakan bukti ia beriman kepada Allah SWT.


2.       Tanamkan niat

Di awal ramadhan, ia berniat dan bertekad untuk menunaikan sebulan penuh puasa ramadhannya, tapi di pertengahan bulan ia haid. Ini tentu diluar kuasanya bukan?
Tapi karena niat yang kuat, hal ini bisa menjadi pahala. Karena niat seringkali lebih besar dampaknya dari amal itu sendiri.


3.       Sesegera mungkin beralih ke amalan lain

Nggak bisa sholat? Nggak bisa puasa? Jangan khawatir. Kita masih bisa bersedekah kok.


4.       Ketika wanita haid tidak berpuasa maka ia menjauhi larangan Allah dan mendapat pahala
Penjelasannya, saat haid wanita dilarang untuk melakukan berpuasa, Allah SWT melarang hal tersebut. Ibadah itu mengerjakan perintah dan menjauhui larangan.


Segitu aja dulu yang bisa aku bagikan, semoga bermanfaat.

Cerita Mudik Dari Tanah Rantau




Holla.

Tema hari ini adalah cerita mudik.

Mudik itu sendiri adalah kegiatan perantau atau pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan. Lebaran misalnya.

Lah, aku yang nggak pernah mudik ini gimana mau cerita? Lahir, besar, menuntut ilmu dan mengais rezeki masih di tanah kelahiran ini harus bercerita tentang apa? Nggak banyak yang bisa aku ceritakan.

Kecuali tentang cerita mudik dari tanah rantau.

Jika banyak anak Kalimantan menuntut ilmu ke pulau Jawa, maka masyarakat Jawa juga banyak yang mencari kerja sampai ke Kalimantan. Selain karena pekerjaan, program transmigrasi juga menjadi salah satu alasan kenapa masyarakat Jawa bisa sampai ke Kalimantan.

Bertempat tinggal di Kabupaten paling Utara dari Provinsi Kalimantan Selatan ini merupakan salah satu pilihan tujuan para pencari kerja untuk mengadu nasib, karena disini merupakan salah satu kabupaten penghasil batu bara. Kabupaten Tabalong namanya.

Disini pekerja tambangnya banyak berasal dari tanah Jawa dan beberapa daerah lainnya juga ada sih, meski tidak begitu mendominasi. Nggak sedikit dari mereka ada yang berpindah domisili KTP menjadi warga sini, mungkin karena saking lamanya tinggal di daerah ini. Entahlah.

Duh, kok cerita ku jadi merembet masalah kependudukan sih. Maap maap.

Balik lagi ke topik.

Jadi saat SMK ada program praktek kerja industri. Kebetulan aku ditempatkan sama guru di salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan. Aku bersyukur. Pasti akan ada banyak ilmu dan insight baru yang bisa aku dapatkan disini.

Masa prakerin ku saat itu adalah 6 bulan. Terbagi jadi 2 shift, aku kebagian shift kedua. Shift kedua ini berlangsung dari 26 januari 2016 – 26 juli 2016. Otomatis bulan Ramadhan ku tahun itu dilewati di tempat prakerin.

Tadinya aku pikir pasti berat. Karena habis sholat subuh aku nggak bisa tiduran dulu, melainkan harus mulai siap-siap berangkat prakerin. Anak prakerin di perusahaan tambang juga dapat fasilitas dijemput pakai bis, sama kayak karyawannya.

Ternyata setelah dijalani, aku enjoy aja tuh. Nggak merasa terbebani, aku masih bisa tidur, ya hanya saja tempat tidur ku yang beralih. Kalau biasanya tiduran di kamar, saat itu aku jadi sering tidur di bis. Selama perjalanan, waktu tempuhnya lumayan. Sekitar 45 menit, waktu yang sangat cukup bukan untuk sekedar memejamkan mata? Yang kayak gini nggak hanya aku aja, hampir semua penumpang bis malah.

Aku melalui hari hari disini seperti biasa. Seperti bulan bulan sebelumnya. Sampai pada saat sekitar H-7 sebelum lebaran. Kantor mulai lengang. Beberapa karyawan mulai mudik ke kampung halamannya.

Makin mendekati lebaran, kantor semakin sepi. Di departemen ku saja, karyawan hanya tersisa lebih separuh dari jumlah seharusnya. Semuanya pada pulang kampung.

Disaat seperti ini lah anak prakerin kayak aku mulai dituntut berperan aktif, kerjaan yang bersifat nggak terlalu besar tanggung jawabnya kami yang handle. Dengan pengawasan dan instruksi dari pembimbing tentunya.

Puncaknya saat H-1 lebaran, aku diminta untuk tetap masuk ke kantor. Padahal anak PKL dari departemen lain, udah pada off. Aku iyain aja sih, toh aku juga nggak ngapa ngapain di rumah. Nggak mudik juga.

Hari itu kantor sepi banget parah. Di bis tadi juga sepi sih, tapi nggak nyangka aja kalo suasana sepinya terbawa sampai ke kantor wkwk

Semuanya berlalu sampai nggak berasa udah jam pulang aja. Pas pulang kerja bis yang biasa aku tumpangi agak banyak penumpangnya. Orang workshop ikut juga.

Di perjalanan, beberapa workshop yang aku liat juga lumayan sepi.

Jadi begini ya kalo karyawan tambang pada mudik, ucap ku dalam hati sambil menatap keluar melalui jendela.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar.. La Illaha Ilallahu Allahu Akbar..

Tiba-tiba terdengar takbir khas hari raya idul fitri melalui radio yang terpasang di dekat driver. Aku mengamati sekitar dan terhenyak melihat bapak bapak yang sedang video call dengan anaknya.

“Bapak baru bisa pulang seminggu setelah lebaran ya nak, kamu mau dibawain oleh-oleh apa nanti?”

Mata ku mulai berkaca-kaca dan bersyukur begitu menyadari hikmah apa yang bisa ku ambil. Disaat lebaran kali ini aku masih bisa bertatap muka dan berkumpul bersama keluarga, masih ada orang lain yang hanya bertemu keluarganya melalui media.

Ramadhan Childhood Memories




Cielah judulnya sok inggris banget, padahal masa kecil ku di bulan ramadhan nggak ada hubungannya sama sekali dengan dunia barat. Biar keliatan beda aja sih sebenernya wkwk

Ngomongin tentang masa kecil di bulan ramadhan bikin pikiran aku melayang ke zaman SD. Flashback dikitlah.

Aku di pagi bulan ramadhan, setelah sholat subuh nggak pernah nyambung tidur lagi. Nggak ngantuk. Nggak kayak sekarang, dibawa rebahan bentar aja bawaannya gampang banget tidur. Entah kenapa semakin tua seseorang, semakin bertambah pula kadar ngantuknya, tapi waktu tidurnya malah semakin sedikit. Ada yang sama?

Selain karena nggak ngantuk, biasanya di 10 hari awal bulan Ramadhan aku ada jadwal ngaji di TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Masuknya dari jam 7 pagi sampai selesai. Biar kata disuruh masuk jam 7 pagi, tetep aja ada yang datang ke TPA jam 6 an. Anak cowok nih yang kayak gini, biasanya mereka pinjam kunci dulu sama guru/pengurus TPA, biar bisa masuk ke TPA duluan meskipun guru ngaji belum datang.

Lalu apa yang mereka lakukan selama hampir satu jam menunggu guru ngajinya datang? Perang sarung jawabannya.

Sumpah itu permainan berisik banget. Ditambah lagi dengan suara cekikikan mereka kalo lagi asik-asiknya main dan itu bikin aku KZL!!!

Lupakan soal kekesalan ku tentang permainan perang sarung itu, aku hanya lebih suka main petak umpet. Ini merupakan opsi kedua ketika jumlah pemain cowok dan ceweknya seimbang atau lebih dominan cewek. Aku pasti ikutan.

Hal lain yang ngangenin dari bulan ramadhan di TPA ini adalah di hari kesepuluh atau hari terakhir masuk TPA, biasanya diadakan buka bersama. Kegiatan yang diisi sebelum berbuka biasanya nonton bareng film kisah para Nabi & Rasul. Edukatif sekali untuk para audience anak-anak yang lebih suka nonton kartun daripada memperhatikan ceramah.  Di akhir film, kita diberikan kuis seputar kisah para Nabi & Rasul. Bagi siapa yang bisa menjawab akan ada hadiah misteri menanti, setelah berbuka dan shalat maghrib tentunya.

Itu kenangan masa kecil helka di bulan ramadhan dengan dunia TPA. Ada juga nih kenangan lain yang diberikan sekolah dasar dalam mengisi hari-hari di bulan ramadhan.

Semuanya pasti pernah ngerasain kan, ada tugas mengisi buku/jadwal kegiatan ramadhan?

Yep, aku juga pernah. Sebuah tradisi yang legend banget emang di kalangan anak kecil dalam mengisi harinya selama bulan ramadhan. Gara-gara ini juga imam berasa jadi artis setiap habis sholat tarawih karena mau dimintain tanda tangan wkwk

Ngomongin soal tarawih, ada satu hal lagi yang bikin aku  kangen.

Dulu aku sering bawa jajanan ke masjid buat nemenin shalat tarawih. Nggak cuma aku sih, temen-temen ku juga. Parahnya, snacknya malah dimakan pas lagi sujud gitu. Hahahah bangke emang. Dikira sholat tarawih kayak nonton bioskop ya jadi pada bawa bawa snack wkwk

Parah emang masa kecil ku.

Oiya, ada satu lagi kenangan masa kecil di bulan ramadhan. Jika sedang tidak ada kegiatan di TPA, habis sholat subuh biasanya aku jalan-jalan gitu sama sepupu atau sama temen. Entah jalan kaki, naik sepeda atau naik motor, pokoknya jalan. Jalannya juga nggak jauh-jauh banget sih, paling di sekitar kelurahan tempat tinggal ku aja.

Hm, apalagi ya?

Oh ini...

Karena bulan ramadhan ku pas SD itu sekolah libur satu bulan, aku jadi no life dong. Hp belum punya dan nggak sehits sekarang juga anak kecil punya hp android.  Zaman ku dulu, punya hp yang bisa muter mp3, punya kamera, ada bluetooth dan bisa buka internet aja udah mewah banget.

Aku pun memilih menghabiskan waktu dengan jalan ke rumah temen. Entah buat ngajakin temen tersebut untuk ke rumah temen lainnya atau ke suatu tempat, tukeran binder, dan macam-macam lah. Pokoknya aku di masa kecil itu selalu punya kegiatan diluar, gak heran kalo dulu kucel banget. Ehm, sekarang pun masih sih. Dikit.

Huaaa aku jadi kangen momen & temen-temen masa kecil :(

Nostalgianya cukup segini aja dulu ya. Semakin diingat, aku jadi semakin kangen. Padahal nggak dikangenin balik. Hmmmmmm

Bye!

Apa Itu zakat, Infaq dan Sedekah?




Kita sudah mulai memasuki 2 minggu terakhir dibulan Ramadhan. Nggak berasa banget ya.

Semakin mendekati hari-hari terakhir Ramadhan tentu harus semakin giat lagi kita dalam mengumpulkan pahala. Mana tau nanti bisa meraih rahmat Allah SWT di bulan yang suci ini.

Hm, biasanya menjelang akhir Ramadhan ada yang namanya kewajiban membayar zakat kan? zakat fitrah namanya. Pasti semuanya tau dong ya.

Terus ada juga nih, fenomena menjelang akhir Ramadhan orang bagi-bagi amplop. Uang THR katanya. Dulu, waktu kecil aku sering sih dapat ginian dari kakek, paman, atau tante. Bahkan selama satu bulan Ramadhan aja aku bisa mengumpulkan sampai 400 ribu rupiah. Alhamdulillah.

Itu namanya zakat juga nggak ya?

Lalu ada yang namanya infaq, ada yang tau artinya?

Apakah sama dengan sedekah? Hmmmm...

Kita bahas dari zakat dulu yuk!

Zakat adalah kewajiban terkait dengan harta yang harus dikeluarkan dengan jumlah tertentu, dimasa tertentu, dengan batas waktu tertentu. Jadi zakat itu hukumnya wajib dan dengan zakat pula kita bisa membersihkan harta kita. Contohnya, seperti zakat fitrah yang biasa diberikan setiap akhir bulan Ramadhan hingga menjelang lebaran.

Perintah zakat ini tertera pada surah At Taubah ayat 103 sebagai berikut,


خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ
وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ


Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Iya.

Karena disetiap harta yang kita punya ada rezeki dari Allah SWT untuk orang lain yang harus diberikan melalui kita. Siapa saja yang berhak menerimanya? Simak surah At Taubah ayat 60 ini.



إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلْفُقَرَآءِ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْعَٰمِلِينَ عَلَيْهَا وَٱلْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَٱلْغَٰرِمِينَ وَفِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ


Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Nah, sudah tau kan apa itu zakat dan siapa saja yang berhak menerimanya.

Bagaimanakah dengan infaq? Apa artinya juga sama dengan zakat?

Jawabannya berbeda.

Infaq itu berkaitan dengan materi, tapi tidak ada batas waktu dan masa tertentu dalam pemberiannya. Hukumnya juga bisa wajib dan bisa sunnah loh. Contohnya?

Infaq wajib contohnya seperti suami yang menafkahi istri dan anak-anaknya. Sedangkan infaq yang sunnah adalah ketika anak memberi nafkah kepada orang tuanya. Hal ini pula yang menjadi pembeda antara zakat dan infaq. Jika infaq kita bisa memberikan materi tersebut kepada orang yang kita nafkahi atau tanggungan, sedangkan zakat tidak.


الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Beda zakat dan infaq udah dibahas, sekarang kita mau bahas tentang sedekah.

Sedekah itu artinya luas ya, termasuk mencakup dengan dua hal diatas. Zakat dan Infaq.

Dalam prakteknya pun, sedekah tidak harus dengan materi atau dengan harta. Sedekah bisa dengan jasa, pikiran dan tenaga. Juga dengan senyum. Senyum adalah sedekah yang paling mudah dilakukan bukan? So, jangan ragu untuk selalu tersenyum :)

Sekian dulu yang bisa aku sampaikan. Untuk lain halnya, mohon maaf jika ada salah kata, kolom komentar selalu tersedia untuk menerima kritik & saran dari kalian.