Tema challenge kali ini adalah tips berpuasa untuk anak
kecil.
Sangat menantang sekali temanya.
Berhubung aku masih belum menikah dan belum punya anak, jadi
tips yang ku bagikan ini bersumber dari cara orang tua ku mendidik aku agar
terbiasa berpuasa sejak dini. Ya, aku sudah diajarkan berpuasa sejak masih TK
nol kecil, sekitar usia lima tahun kalo nggak salah. Aku lupa.
Tips
pertama, beritahu tentang apa itu puasa, apa niatnya, bagaimana pelaksanaannya
dan apa yang didapat dari berpuasa itu sendiri.
Ya, mama yang mengenalkan aku apa itu puasa sejak dini. Aku dijelaskan
oleh mama kenapa aku harus berpuasa. Intinya sih, mama melakukan pendekatan
secara teoritis agar aku bisa memahami dulu tentang puasa. Lalu diajarkan
tentang niat berpuasa serta pahala yang aku dapat jika aku berpuasa.
Tips
kedua, beri contoh tentang pelaksanaan puasa.
Karena teori aja nggak cukup, anak-anak mungkin belum bisa
menangkap akan apa pentingnya puasa sebelum kita mulai mencontohkannya.
Bukankah anak-anak itu merupakan peniru yang baik?
Aku jadi terbiasa berpuasa juga karena awalnya mencontoh
mama. Biasanya makan siang bareng kan, sekarang aku sendirian. Kan nggak enak.
Makanya pelan pelan aku mulai mengikuti mama.
Meskipun belum bilang, “Ma, aku mau puasa..” tapi aku mulai
membiasakan diri untuk nggak makan di siang hari. Minimal mulai menguranginya
lah agar terlihat seperti orang yang berpuasa.
Tips
ketiga, praktekkan.
Jika memberi tahu teori dan mencontohkan bagaimana
pelaksanaan berpuasa sudah, maka praktekkan lah. Dengan mempraktekkannya kita
jadi tau kan batas kemampuan anak kecil tersebut dalam berpuasa itu sampai
mana.
Dalam hal praktek ini, dulu aku diajari untuk berpuasa
setengah hari dulu. Aku ikut sahur seperti biasa, tapi saat sudah jam 12 siang
aku pun berbuka. Mama biasanya membatasi waktu berbuka siang ku itu sampai jam
1. Jadi begitu sudah jam 1 lewat aku kembali berpuasa seperti biasa.
Praktek ini hanya berlangsung selama aku TK sih, jadi
setelah mulai memasuki Sekolah Dasar aku diberi sugesti sama mama untuk berpuasa
full.
“Anak yang sudah masuk sekolah dasar itu sudah besar jadi
puasanya harus full ya.”
Diberi keyakinan seperti itu bikin aku kuat dalam
menjalaninya. Begitulah terus setiap tahun sampai aku merasa terbiasa untuk
berpuasa selama ramadhan. Selama diajari praktek berpuasa ini pun mama tidak
pernah mengiming-imingi hadiah jika aku berhasil menyelesaikanya. Mama hanya
memberi ucapan selamat dan memberitahu ku bahwa hadiah terbaik atas
keberhasilan ku dalam berpuasa itu hanya datang dari Allah SWT.
Kebetulan aku juga bukan tipe anak kecil yang suka tantrum
dan rewel saat praktek berpuasa, jadi cukup mudah untuk mama menerapkan
nilai-nilai puasa itu sendiri kepada ku.
Sekian yang bisa aku bagikan, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar
Mari berbagi pendapat dari sudut pandang mu melalui komentar di bawah ini